Daerah

Pesantren di Rembang Ini Gelar Penyuluhan Kesehatan

NU Online  ·  Jumat, 16 November 2018 | 14:00 WIB

Rembang, NU Online
Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang jatuh tiap 12 November, Pondok Pesantren Riyadlotut Tholabah Sedan, Rembang, Jawa Tengah menggelar penyuluhan kepada para santri.

Kegiatan ini dilaksanakan Kamis (15/11) dengan fasilitator dari santri husada, kader dari pos kesehatan pesantren (Posketren) di pesantren yang biasa disebut Pondok Riyadl ini.

"Ada 26 kader Posketren yang turut membantu menyukseskan kegiatan ini. Semuanya merupakan santri pondok Riyadl jenjang MTs dan MA," jelas Ikhda Khullatil Mardiyah kepada NU Online, Jumat (16/11).

Ikhda menambahkan, seluruh kader Posketren Pondok Riyadl berada di bawah pembinaan dari dua orang santri pengabdian Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) bidang kesehatan yang ada di pesantren, yakni Ikhda, alumnus 2012 dan Rizqiana Adawiyah, alumnus 2011.

"Sebelum acara berlangsung, semua kader telah menerima materi dari dua orang santri pengabdian yang ada di sini. Saya (Ikhda.red) dan Mbak Nana," ujarnya.

Lebih lanjut, Ikhda yang merupakan alumnus UIN Syarif Hidayatullah profesi apoteker ini menjelaskan bahwa ada dua agenda yang dilaksanakan, sosialisasi kesehatan dan lomba yel-yel kesehatan.

"Sosialisasi penyakit menular (PM) dan penyakit tidak menular (PTM) secara door to door ke masing-masing kamar yang membentuk kelompok kecil agar bisa lebih fokus dan leluasa untuk bertanya dan sharing," terangnya.

"Ini dilakukan di sepuluh kamar yang ada di pondok dengan masing-masing pemateri ada dua orang dari santri husada," imbuhnya.

Perempuan asli Rembang ini menjelaskan alasan pelaksanaan dari lomba yel-yel adalah untuk menyadarkan pentingnya menjaga kesehatan serta mempromosikan Posketren yang diresmikan 19 Oktober lalu.

"Lomba yel-yel kesehatan ini diikuti oleh sepuluh kamar yang ada di pondok, terdiri dari ratusan santri aktif di sana," ucapnya.

"Untuk menyadarkan mereka betapa pentingnya menjaga kesehatan sekaligus mempromosikan Poskestren yang baru saja diresmikan 19 Oktober sebagai sarana kesehatan untuk santri dan dikelola sendiri juga dari santri," tambahnya.

Di akhir, ia berharap setelah diadakan kegiatan ini kesadaran para santri terhadap kesehatan lebih baik dari sebelumnya sehingga kegiatan sekolah dan mengaji tidak terganggu.

Dengan demikian kesadaran santri akan kesehatan bertambah, dan mereka akan lebih fokus belajar dan tanpa harus pulang atau ke dokter jika mengeluhkan kondisi sakit. “Bisa langsung periksa ke Poskestren dan sekolah serta ngaji akan lancar dan tidak terganggu," tutupnya. (Hanan/Ibnu Nawawi)