Daerah

Pesantren Annuqayah Majukan Masyarakat dengan Sains dan Teknologi

NU Online  ·  Senin, 6 Agustus 2018 | 01:30 WIB

Pesantren Annuqayah Majukan Masyarakat dengan Sains dan Teknologi

Menristekdikti, M Nasir saat meresmikan IST Annuqayah Juni kemarin

Sumenep, NU Online
Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep rupanya tidak hanya mencerdaskan umat dengan ragam ilmu keagamaan. Namun, juga membangun ikhtiar kemajuan di bidang sains dan teknologi. Yakni, dengan mendirikan Institut Sains dan Teknologi (IST).

Kampus yang dibangun di area perbukitan tersebut sudah diresmikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia, Mohamad Nasir, pada 12 Juni 2018. Dalam kesempatan itu, juga dilangsungkan pemberian SK Izin Operasional dan penandatanganan prasasti Pendirian IST Annuqayah.

Dengan begitu, kini Pesantren Annuqayah punya dua institut. Selain IST, juga terdapat Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika).

"Sudah saatnya pesantren juga menyasar bidang sains dan teknologi. Demi kesejahteraan masyarakat, terlebih santri. IST Annuqayah Insyaallah bisa menjawab hal itu. IST Annuqayah merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti," tegas Rektor IST Annuqayah, KH Muhammad Husnan, Ahad (5/8).

Karena itu, lanjut Kiai Muahmmad Husnan, IST Annuqayah membuka 3 fakultas dan 6 program studi, yakni Fakultas Teknik dengan Prodi Teknologi Informasi dan Teknik Sipil; Fakultas Pertanian dengan Prodi Teknologi Hasil Pertanian (THP); serta Fakultas MIPA dengan Prodi Matematika, Kimia, dan Biologi.

Diterangkan, IST Annuqayah diharapkan dapat meneguhkan misi Kemenristekdikti untuk mengembangkan pangan dan pertanian di Indonesia. "Harus diakui, Indonesia memiliki lahan pertanian yang luas namun tidak dikembangkan dengan baik," ujarnya.

Pembukaan Prodi Biologi juga sangat tepat terkait dengan perkembangan teknologi mutakhir, yakni di budang neurosains, nanoteknologi, dan bioteknologi. Pengobatan modern saat ini dengan memperbaiki genetika, yakni dengan regenerasi sel. 

"Dengan regerasi sel ini, walaupun usia 70 tahun namun bisa memiliki tenaga seusia 40 tahun," tegas Kiai Husnan menirukan penjelasan Menristekdikti Mohamad Nasir.

Selain itu, pembukaan Prodi Teknologi Informasi juga diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi hoaks. Di samping itu, dengan teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam memperluas kesempatan anak bangsa dalam bidang pendidikan, dengan cara pembukaan kelas jauh. 

"Teknologi Informasi juga diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat, sehingga menjadi lebih sejahtera," pungkas Kiai Husnan. (Hairul Anam/Muiz)