Lombok Tengah, NU Online
Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lombok Tengah, TGH Ma'arif Ma'mun Diranse mengingatkan kepada masyarakat, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk senantiasa menjaga persatuan, terutama jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2018.
"Beda pilihan boleh, tapi jangan lupa, jangan sampai gara-gara pemilihan gubernur dan bupati, warga NU menjadi pecah, tidak boleh, jangan sampai karena beda pilihan kemudian bermusuhan," pesannya pada Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-95 NU di lapangan Umum Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah, Kamis (19/4) kemarin.
Pengasuh Ponpes Manhalul Ma'arif Darek Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya ini mengatakan, kalau sampai hal tersebut terjadi, tentu yang akan rugi NU sendiri dan bisa dimanfaatkan orang lain di luar NU, untuk semakin memecah belah persatuan warga Nahdliyin.Â
"NU memang tidak pernah lepas dari politik, dalam setiap suksesi atau hajatan demokrasi, NU tidak pernah kemana-mana, tapi ada dimana-mana," jelasnya.
Karena itulah baginya, warga NU juga tidak boleh menjadi golongan putih (Golput), wajib bagi warga NU untuk ikut serta dalam pemilihan umum pemilihan bupati, Gubernur dan pemilihan Presiden.
Rais berpesan, NU tidak boleh absen harus ikut andil, maka para oleh kiai, wajib hukumnya bagi warga NU memilih presiden, bupati dan gubernur.
"Mudah-mudahan Pilkada serentak di NTB 2018 ini bisa berlangsung aman dan damai serta mampu melahirkan pemimpin sesuai harapan masyarakat dan diridhai Allah dan mudah-mudahan kita tidak salah pilih. (Hadi/Muiz)