Perubahan Harus Dirajut Bersama
NU Online · Jumat, 19 April 2013 | 02:10 WIB
Pamekasan, NU Online
Hidup adalah perubahan. Perubahan mesti dibangun dengan pergerakan. Dan pergerakan, harus ditopang dengan spirit perjuangan. Berjuang dengan tangan terkepal dan semangat dalam kebersamaan.<>
Demikian diteguhkan oleh Ketua Pengurus Cabang PMII Pamekasan, Ahmad Sidik saat memberikan orasi pergerakan dalam rangka refleksi hari lahir (Harlah) PMII yang ke-53. Harlah yang ditempatkan di area monumen Arek Lancor tersebut, dihadiri oleh raturan kader di penjuru Kabupaten Pamekasan. Yaitu, berasal dari 5 komisariat dan 12 rayon.
Menurut Didik, panggilan Ahmad Sidik, refleksi tersebut memang dipersiapkan secara dadakan. Sebab, pihaknya masih akan melangsungkan kegiatan yang formal dalam rangka memperingati Harlah PMII yang rencananya dilaksanakan pada 27 April mendatang.
Pantauan NU Online, para kader pergerakan meneguhkan Orasi Sahabat Nasional sekaligus doa bersama untuk para pendiri PMII.
“Secara khusus, kami ingin mempertegas bahwa PMII akan selalu eksis dalam rangka mengawal segala bentuk kebijakan. Dan kami akan kritis terhadap kebijakan yang tidak pro-rakyat. Untuk masyarakat secara umum, kita mengajak untuk senantiasa bersama-sama merajut kebersamaan demi Indonesia seutuhnya,” tegas Didik.
Moh Elman, pentolan PMII Pamekasan juga hadir. “Dengan harlah ini diharapkan mengingatkan kembali tali silaturrahmi, dan mengingat sejarah perjuangan PMII serta merenungi diri lagi di masa menjadi kader. Di mana, kita sering ikut proses pengkaderan yang sering parkir di trotoar. Selama ini, sudah banyak alumni PMII kayaknya tidak merasa kalau dia dibesarkan dari PMII, bagaikan kacang lupa pada kulitnya. Maka kami tempatkan di trotoar dan lesehan di area Arek Lancor, sembari mengenang para syuhada Pamekasan,” tekan anggota PPK Proppo ini.
Ditambahkan pentolan PMII lainnya, Ali Wahdi, sudah 53 tahun PMII telah memagari keutuhan NKRI. Dan di usia PMII yang sudah menua ini, selanya, kader PMII tidak boleh lengah, jangan sampai beruforia dengan kesuksesan para pendiri PMII.
“Harapan saya, kader harus tetap berproses dan menggali nilai-nilai keilmuan dan pergerakan yang ada di PMII. PMII merupakan organisasi kemahasiswaan terbesar sampai saat ini. Jadi, di usia PMII yang ke 53 tahun ini, kader PMII harus benar-benar mampu membuktikan nilai-nilai perjuangan untuk terus menghempaskan ketertindasan yang menimpa kaum mustathafien,” tukas mahasiswa magister (S2) Jurusan PPKN di Universitas Kanjuruhan Malang ini.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Hairul Anam
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua