Daerah

Peringati Tenggelamnya Kapal, Gusdurian Sumenep Gelar Tahlil

Sen, 24 Juni 2019 | 14:30 WIB

Sumenep, NU Online
Musibah yang dialami kapal penumpang di peraian Sumenep, Jawa Timur beberapa waktu lalu menyisakan duka bagi semua pihak termasuk komunitas Gusdurian. Sebagai bukti bela sungkawa, mereka menggelar tahlil dan doa bersama, Senin (24/6). 

“Tahlil dan istighotsah ini merupakan bentuk dukungan secara batin bagi puluhan korban jiwa,” kata Zaynollah. 

Menurut Koordinator Gusdurian Sumenep tersebut, ada puluhan korban jiwa tak berdosa dan keluarga yang berduka akibat tenggelamnya kapal di perairan Sumenep tersebut.

“Tahlil dan doa bersama ini sebagai wujud dukungan kita secara batin bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan," terangnya. 

Taman Huri dari NU setempat mengemukakan bahwa kegiatan yang digagas Gusdurian merupakan kekhasan dan kekayaan yang tidak dimiliki elemen lain di luar NU maupun Gusdurian. 

Dirinya menaruh salut terhadap sejumlah kalangan yang memberikan bantuan dari lembaga sosial maupun pemerintah. Baik berupa barang hingga materi. “Namun apa yang dilakukan Gusdurian merupakan kekayaan yang tidak dimiliki oleh siapapun. Ini gerakan secara batin sebagai kekuatan bagi para korban dan keluarga," ungkapnya. 

Pada kesempatan tersebut, Abdul Hadi selaku Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sumenep memberikan bantuan beasiswa pendidikan bagi anak yang selamat.

"Kejadian ini merupakan duka bersama dan sebagai peringatan untuk saling waspada terhadap segala sesuatu,” ungkapnya. 

Menurutnya, para korban yang selamat saat dijumpai bersama Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep masih terlihat shock dan terpukul atas musibah yang dialami.

Disampaikan bahwa di antara penyebab tenggelamnya kapal karena faktor cuaca ekstrem. “Ketersediaan fasilitas yang memadai juga sangat penting," terangnya. 

Bertempat di bascamp Gusdurian yakni kompleks PCNU Sumenep lantai III, turut hadir Ketua PC IPNU, Ketua PC LAZISNU, Ketua PC LKNU, pengurus Lakpesdam dan sejumlah kader PMII Sumenep. 

Seperti diberitakan sejumlah media, sebuah kapal kayu bernama Amin Jaya yang ditumpangi 61 orang, tenggelam di perairan timur laut pulau Gili Iyang, Sumenep, Senin (17/6), sekitar pukul 16.00 WIB. 

Kapal itu berlayar dari Pulau Gua-Gua di Kecamatan Raas, menuju pelabuhan Kalianget, Sumenep. Akibat insiden ini, 21 orang dilaporkan tewas dan 1 hilang. Sedang sebanyak 38 orang penumpang dinyatakan selamat dan dievakuasi ke Kecamatan Dungkek. Penumpang yang selamat dalam keadaan luka, dirawat di Puskesmas setempat. 

Menurut informasi yang dihimpun di lapangan, kapal kayu Amin Jaya, dengan gross tonnage (GT) 3 dan kru 2 orang, dari pelabuhan Pulau Gua-Gua, dengan membawa sebanyak 61 orang, berangkat sekitar pukul 13.00. 

Namun saat melintas di perairan Pulau Giili Iyang, laju kapal kayu itu mulai tidak stabil karena beberapa kali dihempas ombak besar. Saat itu masih tetap bertahan, hanya saja sudah terombang-ambing di tengah lautan. Tetapi berselang tidak lama, ombak disertai gelombang besar kembali menghantam kapal kayu dan  tenggelam.  (Rofiki/Ibnu Nawawi)