Daerah

Peringati Maulid Sekaligus Peringatan Haul Perintis Yassus Grobogan

Sen, 27 Januari 2014 | 08:30 WIB

Grobogan, NU Online
Ribuan siswa-siswi se-Yayasan Sunniyyah Selo (Yassus) Grobogan, Jawa  Tengah, Ahad (26/1) pagi, mengikuti pawai ta’aruf dalam rangka memperingati haul perintis dan pejuang yayasan. Selain itu, juga memperingati perayakan Maulid Nabi. <>

Pawai tersebut diikuti oleh siswa-siswi mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyyah (MI) hingga Madrasah Aliyah (MA). Peserta pawai dilepas dari halaman Masjid Ki Ageng Selo oleh wakil ketua yayasan, Kiai Muslih Sumadi dengan mengibaskan bendera start berlogo Yassus.

Berbagai kreativitas mereka tampilkan di hadapan para penonton, diantaranya ada yang berbusana pejuang kemerdekaan, dokter, guru, ustadz bahkan ada yang mengenakan busana ala petani.

Acara tersebut semakin meriah dengan iringan drum band yang ada pada barisan terdepan. Berbagai lagu sebagai pengiring pawai, ditunjukkan oleh pemain drum band Yassus. Salah satu diantaranya adalah lagu perdamaian karya Ketua Yassis, KH Bukhari Masruri yang juga Ketua PWNU Jawa Tengah Periode 1985-1995.

“Pergelaran pawai ta’aruf tersebut dimaksudkan untuk memberi inspirasi bagi semua kalangan supaya tetap bersatu walaupun beraneka ragam bentuk. Islam yang Indonesia dan Indonesia yang Islam adalah satu kesatuan yang harus menjunjung nilai agama dan negara,” tandas Kiai Muslih Sumadi.

Pihak aparat dari kepolisian juga ikut diterjunkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban jalannya pawai.

Sebelumnya pada Jum’at (24/1) telah diselenggarakan menggelar semaan dalam rangka memperingati haul para perintis dan Yassus, 

“Telah berpuluh-puluh tahun yayasan memperingati para perintisnya, namun baru kali ini kami menggelar semaan dengan mengumpulkan para alumni. Penghafal Qur’an jebolan yayasan Sunniyyah Selo sangat banyak walaupun secara kelembagaan, yayasan tidak memiliki akademi Al-Qur’an,” ungkap Kiai Asyhuri Sumadi.

Sebanyak 25 para perintis yayasan yang dihauli, diantaranya Kiai Khalil Thayyib, Kiai Marsuri dan Kiai Machsun. 

“25 perintis tersebut dibagi menjadi 2 kategori yakni perintis tarbiyah (terkait dengan pendidikan) dan maliyah (terkait dengan harta dan materi), kesemuanya berjuang demi kelangsungan kegiatan belajar mengajar yang berlandaskan ahlus sunnah,” terang Kiai Asyhuri. (asnawi lathif/mukafi niam)