Mojokerto, NU Online
Pesantren Salafiyyah Fatchul Ulum (PPSFU) Pacet, Mojokerto, Jawa Timur memperbaharui logonya pada usia yang Ke-30, Jumat (21/9). Logo yang sebelumnya hanya terdapat 4 kitab dan 1 kitab terbuka disempurnakan menjadi 4 kitab dalam posisi bertumpuk yang difilosofikan sebagai madzahibul arba’ah dan 2 kitab berdiri sebagai lambang al-Qur’an dan Hadits.
“Dalam logo baru ini kita juga memasukkan sketsa bola dunia, tujuannya agar semua warga PPSFU bisa mengingat bumi tempat berpijak, berjuang dan mengamalkan ilmunya” ungkap pendiri dan pengasuh KH Muslich Abbas saat memberikan sambutan.
Pada waktu bersamaan juga diresmikan logo SMKS Walisongo Pacet dan Yayasan Saraswati Mojokerto. Masing-masing merupakan lembaga yang berada di bawah naungan pesantren yang berada di Pacet Mojokerto.
Selain memberikan penjelasan terkait logo yang baru, KH Muslich Abbas juga berpesan tentang posisi dari sebuah logo dalam organisasi dan lembaga.
Pihaknya menyampaikan, bagaimanapun istimewanya lambang ini, harus tetap berada di bawah lambang Negara dan NU. “Logo-logo ini sampai kapanpun tidak boleh lebih istimewa dari Garuda, Bendera Merah putih dan juga lambang NU”, ungkapnya dihadapan semua dewan guru dan para santri.
Sebagaimana disampaikan panitia, Hj Nita Rachmania pada NU Online, acara tersebut sengaja tidak dilaksanakan pada puncak peringatan harlah, Ahad (23/9) besok, karena meneyesuaikan dengan tanggal lahir pesantren, yaitu 21 September 1989.
(Muhammad Asad/Muiz)