Pariaman, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman gelar aksi demo ke Kantor Balaikota dan DPRD Kota Pariaman yang bertepatan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Jumat (20/5). Aksi demo yang berlangsung tertib, diterima Walikota Pariaman Mukhlis Rahman dan anggota DPRD Kota Pariaman Reza Saputra.
Ketua Umum PC PMII Kota Pariaman Masrizal yang turun langsung memimpin aksi tersebut menyampaikan sejumlah tuntutannya. Antara lain, terkait dengan wajib belajar 12 tahun yang dilaksanakan Pemerintah Kota Pariaman. Di satu sisi kebijakan tersebut sangat berdampak positif terhadap kemajuan pendidikan di Kota Pariaman. Namun, disayangkan hanya berlaku bagi sekolah umum. Sedangkan, sekolah madrasah tetap dipungut biaya. Hendaknya, Pemko juga dapat membebaskan siswa yang sekolah di sekolah agama.
Masrizal juga menyebutkan informasi yang menyebutkan adanya sekitar 400 tenaga honorer dilingkungan Pemko Pariaman. Ada diantaranya yang tidak menerima honor. Untuk itu, Pemko Pariaman dapat memperhatikannya.
"Perparkiran sebagai salah satu bagian yang menunjang pengembangan pariwisata di Kota Pariaman harus dirapikan. Jangan ada lagi yang main pakuak (menetapkan harga yang melebihi standar). Selain itu, kuliner yang menjual berbagai makanan sudah seharusnya memiliki daftar tarif. Sehingga harga makanan yang dijual ke konsumen memiliki standar," kata Masrizal mantan Ketua PK PMII STIE Sumbar.
Menurutnya, PMII mendukung pengembangan wisata Islami di Kota Pariaman. Namun jangan ada even-even yang digelar dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai islami. "Seperti iven Triatlon yang mendatangkan peserta dari luar Pariaman dan luar negeri, tapi pakaiannya sungguh tidak islami," kata Masrizal yang sekaligus sebagai koordinator lapangan aksi demo.
Terkait dengan pembangunan Kota Pariaman, perlu pemerataan di empat kecamatan yang ada di Kota Pariaman. Jangan hanya tertumpu pada Kecamatan Pariaman Tengah. Pemerataan pembangunan tersebut akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat Kota Pariaman secara keseluruhan, tambahnya.
Sebagai generasi muda, kata Masrizal, PMII menolak paham komunis muncul kembali dan berkembang di Kota Pariaman. Untuk itu, Pemko Pariaman diminta untuk terus mewaspadai kemungkinan munculnya paham komunis tersebut di tengah masyarakat.
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman memberikan apresiasi terhadap aksi demo yang berlangsung damai dari PMII Kota Pariaman. "Kita akan tampung aspirasi dari adik-adik mahasiswa yang tergabung di PMII Kota Pariaman," kata Mukhlis Rahman.
Menurut Mukhlis, aksi demo yang dilakukan ini murni dari hati nurani mahasiswa PMII. Tidak ada pihak tertentu yang memprovokasi atau membonceng dari aksi demo mahasiswa ini. (Armaidi Tanjung/Fathoni)