Daerah

Peringati Hari Buruh, PMII Bojonegoro Turun ke Jalan

Kam, 1 Mei 2014 | 11:02 WIB

Bojonegoro, NU Online
Peringatan hari buruh Mei Day, Kamis (1/5), dimanfaatkan secara baik aktivis PMII Bojonegoro. Mereka memilih turun jalan dalam memperingatinya. Mereka juga mementaskan pertunjukkan teaterikal yang menampilkan nasib buruh yang belum kunjung mengalami perbaikan.
<>
Ketua PC PMII Bojonegoro Muhajirin mengatakan, Bojonegoro yang katanya cikal bakal kota metropolis dengan gagah telah mencantumkan tagline Lumbung Pangan dan Energi Negeri. Serta Bojonegoro juga menghasilkan 900 ton padi dan menjadi penyangga energi nasional.

"Hal itu tentunya secara tidak langsung akan meningkatkan perputaran arus uang yang tidak sedikit," terangnya.

Tetapi melihat kondisi saat ini, upah minimum kabupaten (UMK) Bojonegoro 2014 ditetapkan sebesar Rp 1.140.000. Sedangkan setiap tahun masyarakat terutama buruh dihantui dengan naiknya harga bahan bakar Minyak (BBM).

"Melihat upah yang minim, penyebabnya bila ditelusuri lagi-lagi karena faktor alasan minimnya pemasukan perusahaan menjadi dalil yang sah untuk membayar tenaga-tenaga murah para karyawan," sambungnya.

Perihal peran pemerintah melindungi buruh juga belum optimal.. "Oleh sebab itu, PMII Bojonegoro masih menyangsikan peranan dari eksekutif dan legislatif dalam pengawasan dan pengawalan para pekerja di Bojonegoro," tandasnya.

Saat demo, PMII Bojonegoro juga membagikan selebaran kepada para pengguna jalan yang lewat. Pada selebaran itu, PMII menuntut pemerintah daerah Bojonegoro agar meningkatkan kinerja Disnakertransos Bojonegoro, mengutamakan kesejahteraan buruh, membuatkan peraturan daerah (Perda) konten lokal untuk buruh di Bojonegoro, memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang belum menerapkan UMK, dan merealisasikan UU No.13 tahun 2003. (M Yazid/Alhafiz K)