Daerah

Peringatan Maulid Momentum Menjadi Insan Unggul

Rab, 4 Januari 2017 | 07:20 WIB

Jombang, NU Online
Nabi Muhammad SAW adalah insan kamil, dan sarat dengan keunggulan. Tradisi memperingati kelahirannya hendaknya sebagai sarana untuk menjadi manusia yang memiliki kelebihan.
 
Harapan tersebut disampaikan Ustadz Faizun Amir pada peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di Madrasah Aliyah Unggulan KH Abdul Wahab Hasbulloh (MAU WH) Tambakberas Jombang, Selasa (3/1).  
 
"Semoga kita bisa meneladani akhlak dan perilaku dari sosok yang hari ini kita peringati kelahirannya, yakni baginda Nabi Muhammad SAW," kata Kepala Sekolah MAU WH tersebut.

Bagi Ustadz Faiz, sapaan akrabnya, maulid adalah waktu yang tepat untuk terus maneladani sosok yang memiliki keunggulan dan disebut juga sebagai insan kamil atau figur paripurna.
 
Hal tersebut memiliki korelasi karena MAU WH adalah sekolah unggul, dalam artian harus memiliki kelebihan dari sekolah dan madrasah lain. "Menjadi madrasah unggul itu mudah diucapkan, dan sebenarnya tidak sulit untuk mewujudkannya," tandas alumnus pascasarjana Universitas Islam Malang tersebut. Definisi paling sederhana dari insan unggul adalah berada di atas rata-rata, lanjutnya. 
 
Karena itu Ustadz Faiz mengajak para para pengajar dan peserta didik meneladani karakter dari Nabi Muhammad, diantaranya adalah disiplin. "Marilah kita budayakan tertib dan disiplin. Ini harus kita jaga," ungkapnya.
 
Setelah berupaya meniru baginda nabi, tugas selanjutnya bagi warga MAU WH adalah meneladani sosok KH Abdul Wahab Chasbullah atau Mbah Wahab. "Karena hal tersebut telah melekat dari madrasah ini," terangnya.

Penggunaan nama dari pahlawan nasional tersebut bukanlah tanpa konsekwensi. "Kita harus mengenal, sekaligus meniru dan sekuat tenaga menjaga apa yang telah diperjuangkan Mbah Wahab," jelasnya. Karenanya, komitmen keislaman dan keNUan harus juga menjadi standar bagi semua pihak yang berada di madrasah ini.
 
Peringatan maulid yang mengambil tema "menyongsong generasi muda yang berkarakter dan berakhlakul karimah" tersebut menghadirkan KH Lukman Hakim Mahfudz sebagai penceramah. Dalam paparannya, Kiai Lukman memberikan penjelasan seputar komitmen para ulama dalam membela NKRI dan Pancasila.

Sebelum penyampaian ceramah agama, para siswa mengawali dengan pembacaan shalawat. (Ibnu Nawawi/Fathoni)