Daerah

Perhelatan Hari Santri di Jombang Perkuat RUU Pesantren

NU Online  ·  Sabtu, 22 September 2018 | 14:30 WIB

Perhelatan Hari Santri di Jombang Perkuat RUU Pesantren

Ketua Pantia HSN Jombang, Inswiardi

Jombang, NU Online
Perhelatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur tak hanya menjadi moment menegaskan kembali terkait kontribusi besar para santri untuk agama, bangsa, juga negara pada masanya.

Lebih dari itu perhelatan Hari Santri di Kota Santri ini juga sebagai upaya menyambut baik terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan sebagai RUU inisiatif DPR yang disahkan Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (Baleg DPR RI) pada Kamis (13/9) lalu. 

Beredar kabar pada waktu dekat, RUU tersebut akan dibawa ke sidang paripurna untuk dimintakan persetujuan. 

Ketua Panitia HSN Jombang 2018 Inswiardi mengatakan, RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan yang menegaskan terkait keberpihakan pemerintah terhadap keberadaan pesantren sudah seharusnya disambut positif dan didorongnya melalui kemajuan-kemajuan sejumlah unsur yang berkaitan dengan pesantren.

"Karenanya kita adakan kegiatan Pidato Kebudayaan di perhelatan Hari Santri Nasional ini. Harapan terbesar kami nanti adalah akan lahir dorongan undang-undang kemajuan budaya di kalangan santri," katanya, Sabtu (22/9). 

Dijelaskan bahwa Pidato Kebudyaan itu dikonsep melalui dialog-dialog seputar kebudayaan yang dipelopori badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU). Dan pada  penutupan HSN 23 Oktober 2018 mendatang akan dibacakan dengan serentak.

"Soal poin-poinnya nanti kami pasrah kepada Banom yang nanti memelopori kegiatan ini," ujarnya.

Pria yang juga Ketua Pimpinan Cabang (PC) Lesbumi NU Jombang ini memaparkan, santri memiliki ruang yang strategis untuk bisa masuk dan menguatkan tekait aplikasi RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan tersebut. Ia tak menafikan bahwa kemajuan budaya di kalangan santri penting didorong.

"Sehingga santri memiliki peran yang signifikan, itu yang ingin kita dorong melalui Pidato Kebudayaan," ungkapnya. (Syamsul Arifin/Muiz)