Daerah

Penyuluh Agama Agar Ditingkatkan Perannya

NU Online  ·  Ahad, 29 April 2018 | 00:30 WIB

Pekalongan, NU Online
Munculnya beberapa kasus terorisme akhir-akhir ini yang bersumber dari kawasan Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa harus diwaspadai akan adanya generasi baru. Pasalnya, akibat dari tindakan terorisme berdampak pada masyarakat dan bangsa.

Oleh karena itu, pentingnya peran serta masyarakat dalam hal ini para penyuluh agama menjadi sangat mendesak untuk menjelaskan kepada lingkungannya dan umat tentang arti pentingnya Indonesia damai dan demi keutuhan NKRI. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Budhiyanto kepada NU Online, saat halaqah penguatan kapasitas penyuluh agama dalam menghadapi radikalisme di Hotel Sahid Mandarin Pekalongan, Sabtu (28/4).

Dikatakan, dalam penilaiannya sejumlah pelaku asal kawasan Pantura di beberapa kasus terorisme belakangan ini. Antara lain ledakan bom di Jl Thamrin, Jakarta, pelakunya diketahui berasal dari Pekalongan dan Tegal. Kasus lainnya, yaitu penyerangan pos polisi di Tuban, Jawa Timur,  beberapa pelaku tercatat sebagai warga Semarang. 

"Kalau dulu pelaku yang banyak dari Solo Raya, sekarang sudah mulai muncul dari Pantura. Yang sedih korban bom di Jalan Thamrin Jakarta ada juga dari Tegal. Jadi pelakunya orang Jawa Tengah, korbannya Jawa Tengah, lokasinya saja di Jakarta," urai Budhiyanto. 

Menyikapi situasi tersebut, Budhiyanto mengajak jajaran penyuluh agama di Eks Karesidenan Pekalongan untuk meningkatkan perannnya. Kegiatan-kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan diminta selalu disisipi materi deradikalisasi.

Kegiatan Penguatan Kapasitas Penyuluh Agama dalam Menghadapi Radikalisme diselenggarakan oleh BNPT dan 32 FKPT se-Indonesia sepanjang tahun 2018. Output dari kegiatan ini adalah dibukukannya naskah dakwah yang ditulis oleh penyuluh agama, untuk kemudian disebarluaskan ke masyarakat.

Peserta penyuluh agama yang berasal di wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan, Batang dan Pemalang serta ormas kepemudaan menghadirkan beberapa nara sumber dari Anggota Komisi III DPR RI H Arsul Sani, Kanwil Kemenag Prov Jawa Tengah dan dari pihak BNPT. (Muiz)