Daerah

Pentingnya Shalat Berjamaah

NU Online  ·  Kamis, 15 September 2011 | 04:42 WIB

Jepara, NU Online
Banyaknya bangunan masjid yang direhab dengan megah tetapi jamaah shalat maktubah tidak diperhatikan oleh pengurus masjid menjadi keprihatinan KH Mahrus Ali, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) kabupaten Jepara. Demikian pesan taushiyahnya dalam pengajian rutin 16-an di Masjid al-Falah Margoyoso, Kalinyamatan, Rabu (14/9) kemarin.
<>
Menurutnya, merehab masjid menjadi megah tentu tidak menjadi masalah barangkali hal itu menjadi salah satu pemikat jamaah untuk tambah rajin ke masjid. Akan tetapi jika jamaahnya malah semakin rapuh itu yang menjadi masalah. “Rata-rata pengurus masjid yang ada itu mengurusi bangunan fisik dan jarang sekali pengurus yang mengurusi jamaah shalat maktubahnya semakin bertambah atau berkurang,” tuturnya.

Meski demikian, beliau pernah menemui pengurus masjid yang benar-benar mengurusi jamaah dengan sungguh-sungguh. “Pengurus Masjid Jabal Nur desa Muryolobo kecamatan Nalumsari perhatian dengan warga yang biasanya jamaah tetapi pada hari berikutnya malah jarang berjamaah,” tambahnya.

Diungkapkannya, shalat berjamaah itu lebih utama pahalanya daripada shalat sendiri. Kiai Mahrus menyontohkan ketika seseorang membeli semangka dengan stok banyak maka pembeli tidak pilah-pilih sehingga antara semangka yang kecil, besar, manis maupun kurang campur menjadi satu.

“Artinya jika umat Islam shalat berjamaah maka orang awam yang shalatnya terkadang masih kurang sempurna akan mendapatkan berkah dari kiai dan santri yang InsyaAllah shalatnya khusyuk,” jelasnya.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim