Daerah

Pengurus NU dan IPNU Peduli Dhuafa

NU Online  ·  Sabtu, 1 Januari 2011 | 08:59 WIB

Tegal, NU Online
Banyaknya warga yang hidup dibawah garis kemiskinan, yang mayoritas adalah Nahdliyin, membuat keprihatinan bersama. Oleh karenanya momen Muharam digunakan oleh pengurus NU ranting Kajen bersama IPNU-IPPNU Kajen kecamatan Talang kabupaten Tegal mengadakan acara peduli dhuafa dengan mengundang anak yatim dan faqir miskin terutama yang berada di desa setempat.<>

“Acara ini sebagai bukti kepedulian pengurus NU dan IPNU kepada dhuafa terutama anak yatim, karena kita tahu, banyak dari mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan. Kepedulian kita sangat berarti bagi mereka. Dan memang sudah menjadi kewajiban indifidu umat Islam untuk peduli kepada mereka, kalau tak ingin dikatakan sebagai pendusta agama,” kata ustadz Falakhi, salah satu syuriah NU desa Kajen, kepada NU Online, belum lama ini, di sela-sela acara peduli dhuafa di majlis taklim Al-Amin desa setempat.

Menurut ustadz Falakhi, di bulan Muharam ini, tidak boleh ada umat Islam yang bersedih walaupun hidup dalam kemiskinan, karena kebahagiaan kita pada bulan ini (Muharam) adalah dalam rangka menghormati kebahagiaan para nabi dan kekasih Allah, karena di bulan ini para nabi dan kekasih Allah telah lulus ujian seperti nabi Musa selamat dari raja Firaun, nabi Nuh dari banjir, nabi Yunus dari perut ikan dsb.

“Oleh karenanya kita harus merasa bahagia dan senang dalam rangka menghormati kebahagiaan para nabi dan kekasih Allah. Memang dalam ajaran Islam, kalau ada orang bahagia, kita ikut menghormati kebahagiaan. Begitu juga kebalikanya ketika mereka sedih kita ikut merasa sedih,” katanya.

Dalam pandangan ustadz Falakhi, persoalan kemiskinan adalah persoalan umat Islam yang harus diselesaikan secara komprehensif, baik individu, pemerintah, aghniya (orang kaya) yang ada disekitar warga miskin. “Kemajuan agama/ umat tergantung pada 4 hal. Ilmunya ulama, kedermawanan para aghniya, adil/amanahnya para pemegang kekuasaan dan doa orang yang faqir,” kata ustadz Falakhi menyitir hadist Rasulullah SAW.

Organisasi Profesional

Walaupun organisasi tingkat ranting, tapi IPNU-IPPNU ranting Kajen kecamatan Talang kabupaten Tegal layaknya organisasi profesional. Ini dibuktikan dari kegiatan laporan tahunan, progress report organisasi tersebut.

“Sengaja acara laporan tahunan, progress report IPNU-IPPNU ranting Kajen kami gabung dengan acara peduli dhuafa supaya para Pembina dan seluruh anggota IPNU ikut menyaksikan acara ini supaya kami dapat masukan, saran dan kritik yang membangun setelah kami menjalankan amanat organisasi selama setahun,” kata Amir Farhan, ketua IPNU ranting Kajen.

Menurut Amir, laporan tahunan, progress report tak sekedar laporan saja, tapi sebagai wahana pembelajaran dan evaluasi organisasi. “ Ini adalah buah dari sebuah pengkaderan, jadi IPNU bisa jadi organisasi profesional walaupun tingkat ranting. Semoga IPNU-IPPNU ranting Kajen ke depan bisa lebih baik lagi dan bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” pungkasnya. (tth)