Daerah

Pengurus IPNU-IPPNU Komisariat MTs Hasanuddin Dilantik

NU Online  ·  Ahad, 22 Juli 2012 | 08:49 WIB

Blora, NU Onilne
Pengurus IPNU-IPPNU Komisariat MTs Hasanuddin Plosorejo, Banjarejo, Blora, Jawa Tengah, secara resmi dilantik, Sabtu (21/7). Acara pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua IPNU Cabang Blora, Muhamad Ahmad Faishol atau disapa Gus Fais. Acara  pelantikan dilakukan di ruangan perpustakaan MTs tersebut.<>

Pengurus IPNU Komisariat MTs Hasanuddin yang dilantik antara lain Mat Ngalim sebagai ketua IPNU dan Ahmad Munasir selaku wakil ketua. Kemudian sekretaris ditempati Ahmad Kholid Amiruddin, wakil sekretaris Mugiyono, bendahara Sulis Shofiatul Anwar dan wakil bendahara Muhamad Khoirul Anam. Kepengurusan dilengkapi empat orang pembantu umum, masing-masing Ahmad Shibahudin, Joko Agung Purnomo, Muarifin  dan Bambang Hermanto.

Sedangkan untuk kepengurusan IPPNU-nya, sebagai ketua Ita Purnamasari, wakil ketua Fiki Latifatul Arifah, sekretaris Nia Kurniawati, wakil sekretaris Ismatun Nikmah, bendahara Risqi Nusul Dewi Atika dan wakil bendahara Risa Wahyuningsih. Kepengurusan IPPNU juga dilengkapi empat orang pembantu umum, masing-masing Siti Rofiah, Siti Fatmawati, Rubiah dan Kisnaini.

Usai pelantikan, Ketua IPNU Cabang Blora, Gus Fais menyerahkan bendera NU sebagai simbol perjuangan organisasi kepada pengurus IPNU-IPPNU yang baru. Secra simbolis bendera diterima oleh Mat Ngalim sebagai ketua IPNU dan Ita Purnamasari sebagai ketua IPPNU.

Saat memberikan sambutan, Gus Fais mengharapkan kepada seluruh pengurus untuk membantu menyebarkan nilai-nilai Islam ahlussunah waljamaah. Yakni, Islam yang mengembangkan ajaran tawasuth, tawazun, taadul, tasamuh dan amar ma’ruf nahi mungkar.

”Saya berharap, dari MTs Hasanuddin akan lahir kader-kader NU yang militan dalam membentengi ajaran aswaja,” katanya.

Sementara itu, Wakil Kepala MTs Hasanuddin, Sholihin Hasan MPdI mengatakan, ke depan tantangan hidup makin komplek. Untuk menghadapi tantangan yang komplek tersebut, setidaknya ada tiga bekal yang harus dipersiapkan anak didiknya. Yakni, iman, ilmu dan skill.

”Jika iman sudah kuat, ilmu cukup dan ditambah punya ketrampilan yang bagus, insya Allah generasi NU tidak akan galau menghadapi masa depannya,” ujar alumni Magister Pendidikan Islam pada Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Surakarta tersebut.
 

Redaktur     : A. Khoirul Anam
Kontributor : Sholihin Hasan