Daerah

Penggunaan Teknologi Informasi Tak Tepat, Bencana Bagi Pelajar  

Sen, 11 November 2019 | 13:30 WIB

Penggunaan Teknologi Informasi Tak Tepat, Bencana Bagi Pelajar  

Peserta Makesta IPNU-IPPNU Limapuluh Kota, Sumbar (Foto: NU Online/Armaidi Tanjung)

Limapuluh Kota, NU Online
Kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) diminta terus tingkatkan kemampuan belajar dan harus siap menjadi kader Nadhlatul Ulama masa depan. 

"Tanpa kemampuan belajar yang baik, mustahil kader IPPNU mampu berjuang membela NU dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat," ujar Ketua PW IPPNU Sumatera Barat Rabiatul Adabiah.
 
Demikian ditegaskan Ketua PW IPPNU Sumatera Barat pada penutupan Masa Kesetian Anggota (Makesta), Ahad (10/11) malam di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.  
 
Menurut Rabiatul, tantangan pelajar saat ini dan di masa depan semakin berat dan kompleks. Terutama perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tidak saja memberikan kemudahan bagi kehidupan pelajar, namun juga menimbulkan bencana bagi pelajar. 
 
"Penggunaan teknologi informasi yang berlebihan, tidak tepat sasaran, akhirnya merugikan kepada pelajar itu sendiri. Kecandungan menggunakan hape android, bermain game online, ternyata sudah menganggu aktifitas pelajar dalam menimba ilmu pengetahuan," tutur alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Pakandangan Kabupaten Padang Pariaman ini.
 
Dikatakan, banyak waktu di kalangan pelajar hanya dihabiskan di depan hape android sekedar bermain game atau chatting-an. Padahal penggunaan hape android yang tepat sasaran, bisa membantu pelajar dalam meningkatkan kemampuannya dalam belajar dan meraih prestasi.
 
Dijelaskan, pelaksanaan Makesta merupakan jenjang pertama dari pengkaderan IPNU dan IPPNU. Untuk itu, peserta Makesta diharapkan mampu meningkatkan kemampuannya melalui pelatihan Latihan Kader Muda (Lakmud), Latihan Kader Utama (Lakut) dan latihan kader lainnya. 
 
"PW IPPNU Sumbar sendiri terus mendorong PC-PC IPPNU untuk melaksanakan latihan kader. Sehingga semakin banyak pelajar di Sumatera Barat yang sejak awal sudah memahami visi misi perjuangan IPNU, IPPNU dan NU sendiri," kata Rabiatul menambahkan.
 
Makesta yang berlangsung sejak Sabtu (9/11), diakhiri pembaiatan oleh Rais Syuriah PC NU Limapuluh Kota Sudirman Syair. Pelaksanaan Makesta merupakan persiapan pembentukan PC IPPNU Limapuluh Kota. 
 
Makesta IPNU-IPPNU Kabupaten Limapuluh Kota ditutup Rais PCNU Limapuluh Kota Sudirman Syair, diikuti 60 peserta dari utusan 4 pondok pesantren yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota.
 
Kontributor: Armaidi Tanjung
Editor: Abdul Muiz