Daerah

Pengeroposan Tulang dapat Akibatkan Penyusutan Massa Tulang

NU Online  ·  Kamis, 28 Juli 2016 | 11:05 WIB

Sidoarjo, NU Online
Pengeroposan tulang, atau penyakit tulang keropos (osteoporosis) adalah suatu kondisi di mana terjadi penurunan massa tulang, sehingga terjadi penyusutan massa tulang. Hal ini biasa terjadi pada usia lanjut di mana asupan kalsium sudah mulai berkurang sehingga tubuh mengambil kalsium dari tulang dan lama kelamaan tulang menjadi keropos. Dari sini daya tahan tulang menjadi kurang.

Karenanya tulang menjadi tidak kuat menahan beban berat, bahkan benturan ringan sekalipun dapat menyebabkan patah tulang. Rasa nyeri baru dirasakan bila telah terjadi patah tulang.

Demikian disampaikan dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, dr Atik Yuniani, Sp.PD, Kamis (28/7).

Menurut dokter Atik, pengeroposan tulang lazimnya terjadi pada usia lanjut. Namun, pada kondisi tertentu tidak hanya pada usia lanjut juga bisa terjadi osteoporosis. Hal itu akibat pemakaian obat golongan kortikosteroid jangka panjang. Di mana kortikosteroid biasa digunakan sebagai obat asma, penyakit lupus, penyakit alergi, bahkan pada penyalahgunaan secara luas dari kortikosteroid sebagai penghilang nyeri di masyarakat.

"Osteoporosis biasa terjadi terutama pada tulang belakang dan panggul. Sedangkan pengapuran sendi atau osteoartritis adalah suatu  penyakit sendi di mana terjadi kerusakan pada tulang rawan sendi. Sesuai perjalanan usia, pada orang tua akan terjadi kerusakan pada tulang rawan sendi. Selain faktor usia, ada juga faktor lain yang dapat mempercepat proses kerusakan tersebut, misalnya infeksi, trauma, aktifitas yang tinggi atau berat badan berlebih. Jika terjadi kerusakan, maka tulang rawan menjadi tipis dan permukaannya tidak rata, akibatnya terjadi gesekan antara tulang dengan tulang sehingga menimbulkan nyeri bila melakukan gerakan," kata Atik.

Menurutnya, sendi merupakan pertemuan antara tulang dan tulang.  Pada bagian ujung dari tulang, terdapat komponen yang disebut dengan tulang rawan. Tulang rawan berperan melapisi ujung tulang di persendian. Dengan adanya tulang rawan, tulang-tulang tersebut bertemu, namun tidak terjadi gesekan dan gerakan sendi menjadi mulus. Osteoarthritis biasanya mengenai sendi-sendi penopang berat badan, seperti sendi panggul, sendi lutut, dan sendi pergelangan kaki. Namun, bisa juga mengenai sendi-sendi lain, seperti jari-jari pada pegawai pabrik pembuatan rokok.

Dokter yang bertugas di rumah sakit NU ini mengungkapkan, penanganan pada osteoporosis lebih ditujukan pada pencegahan, antara lain menjaga asupan kalsium antara 1000-1500 mg per hari bisa dari asupan makanan atau suplementasi. Selain itu, hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol, kenali lebih dini penyakit-penyakit dan obat-obatan yang dapat menyebabkan osteoporosis, hindari mengangkat barang yang berat pada penderita yang sudah pasti mengalami osteoporosis, hindari hal-hal yang memudahkan terjadinya jatuh, misalnya ada lantai licin, pemakaian obat penenang, maupun obat-obat yang dapat mengganggu keseimbangan, diperlukan olahraga ringan merangsang pembentukan tulang, menjaga massa tulang, bila telah terjadi osteoporosis dapat diberikan obat-obatan menurut petunjuk dokter.

"Untuk penanganan pada osteoarthritis yakni pengontrol nyeri  secara berkelanjutan dan bertahap, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang pemilihan obat-obatan penghilang nyeri. Sebab obat-obatan itu akan digunakan untuk jangka waktu yang lama, demikian juga untuk pemakaian obat-obatan suplementasi sendi maupun penambahan minyak sendi, mempertahankan fungsi sendi dan memperbaiki kualitas hidup penderita dengan bantuan tenaga profesional, menurunkan berat badan, terapi kerja, proteksi sendi dan pola kebiasaan, misalnya memakai sepatu yang nyaman," tutupnya. (Moh Kholidun/Alhafiz K)