Daerah

Pengasuh Pesantren Al-Aqobah Jombang Berbagi Pengalaman Menulis

NU Online  ·  Senin, 31 Desember 2018 | 03:15 WIB

Pengasuh Pesantren Al-Aqobah Jombang Berbagi Pengalaman Menulis

Gus Akhmad Kanzul Fikri

Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aqobah Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur KH Akhmad Kanzul Fikri memberikan tips-tips bagi generasi muda yang ingin belajar nulis di media massa serta dimuat di koran.

"Cara mudah menulis di media massa pertama yaitu angkat tema yang sedang trending. Kedua, ketahui segmentasi, peraturan dan gaya bahasa dari media yang hendak kita kirim tulisan. Ikuti peraturan dari Redaktur. Dan paling penting jangan patah arang ketika tulisan tidak dimuat. Teruslah mempertajam dan mengasah kualitas tulisan," jelasnya di kediamannya, Ahad (30/12).

Dikatakannya, ia sudah aktif menulis sejak 2009 di media massa saat masih menjadi Mahasiswa. Banyak sekali manfaatnya menulis, salah satunya yaitu perasaan senang ketika tulisan dimuat oleh media massa.

Tips selanjutnya yaitu diskusi dengan mereka yang terbiasa mengirim tulisan. "Sekarang sudah ada puluhan artikel di koran, buletin, dan beberapa buku Nasional. Semua saya nikmati dengan indah dan harus punya niat baik," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Gus Fikri ini menjelaskan dalam setiap menulis jangan lupa niat dakwah. Karena Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah, dakwah terbagi menjadi dua, yakni bil kalam dan bil qolam. Dan menulis adalah kategori dakwah bil Qolam. 

"Menulis harus di niati sebagai dakwah. Menyampaikan kebenaran dan kebaikan. Beberapa buku saya diterbitkan penerbit Yudhistira dan Erlangga hingga menjadi rujukan banyak sekolah. Di situ saya membahas tentang Fiqih, Al-Quran Hadits, Aqidah Akhlaq dan Bahasa Arab untuk tingkat MTs dan MA," beber Gus Fikri.

Gus Fikri juga menekankan pentingnya menulis bagi generasi muda. Dikarenakan menulis dapat menyegarkan pikiran dan menambah daya ingat. Menulis tak harus sesuatu yang besar atau rumit. Namun lebih pada bakat dan bidang keilmuan yang digeluti individu masing-masing.

"Menulis memberi manfaat kecerdasan otak, ingatan yang tajam, melatih daya nalar dan mencegah kepikunan. Anak muda jangan takut menulis, malah lebih baik menulis. Muda biasanya ada ide yang segar dan fress," tandasnya. (Syarif Abdurahman/Fathoni)