Pencak Silat NU Humanis, Cocok Diajarkan di Sekolah
NU Online · Senin, 14 Maret 2016 | 21:01 WIB
Ketua Panitia pendidikan dan latihan (diklat) pencak silat untuk guru olah raga madrasah dan sekolah, KH Fauzi, menilai apa yang diajarkan Pencak Silat NU Pagar Nusa menginspirasi Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Pada diklat yang berlangsung di kantor PCNU Kabupaten Demak 11 Maret lalu, Kiai Fauzi menyebutkan LP Ma'arif NU Kabupaten Demak bertekad akan mengembangkan Pencak Silat Pagar Nusa secara maksimal.
Menurut dia, diklat ini akan dilaksanakan dua tahap karena masih ada sebagian madrasah ataupun sekolah yang belum mengikuti kegiatan ini.
Ia kemudian bercerita kesannya tentang ilmu bela diri yang dikembangkan di NU tersebut. Sebelumnya, ia mengaku berpikiran bahwa pencak silat itu menyeramkan.
“Ternyata dari diklat ini terlihat bahwa Pagar Nusa sangat humanis dan sangat cocok sekali untuk diajarkan sebagai pendidikan karakter anak-anak madarasah dan sekolah pada umumnya, dan di Kabupaten Demak,” katanya.
Pendidikan karakter
Ketua Pimpinan Wilayah Pagar Nusa Jawa Tengah Harun Heru Supriyanto mengatakan, diklat ini merupakan pengejawantahan dari amanat Pimpinan Pusat LP Ma'arif NU. Amanat tersebut adalah pencak silat sebagai salah satu instrumen penting dalam pendidikan karakter bangsa, kususnya madrasah dan sekolah LP Ma’arif NU
Menurut Harun, diklat pencak silat akan terus dilanjutkan secara maraton. “Setelah dari Kabupaten Demak, di bulan ini segera minggu depan sudah ditunggu Kabupaten Kendal dan Kudus,” ucapnya.
Sementara Ketua PCNU Demak KH Musyadad mengatakan, Pagar Nusa merupakan seni beladiri kekayaan budaya bangsa Indonesia. Belajar pencak silat berarti wujud cinta tanah air Indonesia karena melestarikan budaya bangsa Indonesia, bukan beladiri impor.
Pada kesempatan pembukaan diklat, ia mengaku siap memberikan ilmu-ilmu khusus yang pernah dipelajarinya dari para kiai-kiai sepuh yang berkaitan dengan ilmu-ilmu hikmah. (Ghufron/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua