Daerah

Pemulangan Santri di Lampung Tak Terkait Larangan Mudik

Sel, 27 April 2021 | 10:00 WIB

Pemulangan Santri di Lampung Tak Terkait Larangan Mudik

Ilustrasi. (Foto: NU Online)

Bandarlampung, NU Online

Saat ini di tengah-tengah masyarakat sedang hangat dibicarakan tentang kebijakan larangan mudik di tengah Pandemi Covid-19 yang belum juga mereda. Permasalahan ini lebih disorot ketika beberapa kebijakan daerah seperti di Jawa Timur memberikan kebijakan khusus dengan mempersilahkan para santri untuk mudik. Terhadap kebijakan khusus santri ini pun mendapat tanggapan pro dan kontra oleh masyarakat.


Menurut Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Provinsi Lampung KH Basyaruddin Maisir, sebelum adanya kebijakan tersebut, pondok pesantren sebenarnya sudah mulai memulangkan para santrinya. Sebelum kebijakan larangan mudik yakni tanggal 6-17 Mei 2021, santri sudah tidak ada aktivitas di pesantrennya.


“Jadi mau ada kebijakan diizinkan atau tidak, para santri memang sudah saatnya libur. Seperti di Pesantren kami ini, para santri sudah mulai dipulangkan bertahap berdasarkan kelasnya mulai Rabu (28/4) pagi,” jelas pengasuh Pesantren Al-Hikmah Bandarlampung ini kepada NU Online, Selasa (26/4).


Kemudian untuk gelombang selanjutnya akan dipulangkan pada 3-4 Mei 2021 untuk wilayah Bandarlampung dan sekitarnya. Selain pemulangan bergelombang ini dilakukan karena para santri ada yang sedang melakukan ujian pesantren, ini juga dalam rangka mengurangi kerumunan yang ditimbulkan akibat penjemputan santri oleh orang tua jika dilakukan berbarengan.


Terkait santri yang berdomisili di luar provinsi ataupun luar pulau, menurutnya sudah mulai dipulangkan oleh pesantrennya masing-masing. Ia memberi contoh putranya yang saat ini sedang berada di Pesantren Lirboyo Jawa Timur dan akan pulang mudik pada sekitar dua hari ke depan. Ia terus melakukan komunikasi dengan pihak pesantren dan elemen terkait agar pemulangan yang direncanakan pada Jumat (30/4) dapat berjalan dengan lancar.


“Ada sekitar 9-10 bus yang akan pulang ke Lampung dari Lirboyo pada Jumat. Kita dari pihak pesantren pun tidak berani dan berat untuk memulangkan santri di saat larangan mudik sudah diberlakukan,” ungkapnya.


Kebijakan pesantren yang memang sudah memulangkan para santrinya sebelum larangan mudik juga dilakukan di Pringsewu. Pesantren saat ini sudah mulai memulangkan para santri secara bergelombang. Gelombang pertama dipulangkan para santri yang berdomisili di luar daerah dan menyusul untuk yang santri lokal.


“Santri yang jauh sudah dipulangkan terlebih dahulu. Untuk yang dekat pulang besok Sabtu (1/5),” kata KH Abdul Hamid, Pengasuh Pesantren Al Husna Pringsewu yang juga Ketua Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Pringsewu, Selasa (27/4).


Pihaknya juga mengingatkan kepada para orang tua untuk menjemput santri menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kesehatan para santri saat proses pulang mudik. Waktu penjemputan pun diingatkan agar tidak bersama-sama guna menghindari berkerumunnya massa.


“Jadwal di pesantren kami memang pada 20 Ramadhan sudah mulai diliburkan. Jadi tidak ada keterkaitan dengan waktu larangan mudik yang ada,” pungkasnya.


Pewarta: Muhammad Faizin

Editor: Fathoni Ahmad