Kota Banjar, NU Online
Menjaga moralitas dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada yang akan berlangsung Juni mendatang harus diterapkan terutama bagi pemuda sebagai penerus bangsa. Hal tersebut karena keberadaan pemuda sebagai ukuran kemajuan bangsa. Penegasan ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjar, Jawa Barat, Mamat Rahmat, Kamis (10/5).
Rahmat mengatakan bahwa pemuda menjadi barometer kemajuan bangsa. “Oleh karena itu sebagai pemuda harus menjaga keberlangsungan Pilkada serentak yang akan berlangsung supaya sukses,” katanya pada acara Sosialisasi Pilkada serentak 2018 dengan tema Ngaji Pemilu bersama Pemuda. Kegiatan berlangsung di aula Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar.
Dirinya mengingatkan agar pemuda jangan sampai memberikan contoh buruk, sehingga menimbulkan hal yang tidak baik dalam menggunakan hak suara, termasuk golput. "Sampaikan hak suara kita, jangan sampai golput karena hal tersebut tidak baik," ungkapnya.
Selanjutnya untuk meminimalisir penyelewengan dalam menggunakan hak suara, maka menentukan pilihan harus ditentukan sejak dini. Hal tersebut dimaksudkan supaya waktu pemungutan tiba maka sudah tidak ada kebimbangan lagi. "Tentukan pilihan, karena pilihan anda menentukan masa depan bangsa," imbuhnya.
Hadir juga sebagai narasumber yakni Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum Kota Banjar Sofian Munawar. Dan untuk kualitas pilkada, pemuda jangan sampai menjadi golongan penerima uang tunai, dan tentu saja menjadi pemilih cerdas.
“Pertimbangkan hak suara untuk memilih calon pemimpin secara rasional,” pesannya. Oleh karena itu sebagai pemuda bila mana ada pembagian amplop dari suatu calon pemimpin maka jangan sampai tergoda. "Jadilah pemuda yang cerdas saat Pilkada," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Tim Asistensi Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Panitia Pengawas Pemilu Kota Banjar Muhammad Wahab Hasbullah mengatakan bahwa ketika terjadi pelanggaran, maka segera laporkan ke pengawas terdekat.
“Namun sebelum melaporkan, siapkan terdahulu identitas pelapor, saksi, membawa identitas yang melakukan pelanggaran dan bentuk pelanggarannya serta segala berkas lainnya untuk mendukung pelaporan yang akan dilakukan,” katanya. Kalau berkas pelaporan lengkap, segera laporkan dan tim pengawas akan melakukan tindakan, lanjutnya.
Kegiatan ini diikuti pemuda yang tergabung dan menjadi pengurus organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan di antaranya Ansor, Banser, IPNU, IPPNU dan pengurus KNPI di kecamatan setempat. (Wahyu Akanam/Ibnu Nawawi)