Purworejo, NU Online
Untuk meningkatkan skill kepemimpinan, puluhan pemuda dan pemudi Karang Taruna Desa Kemranggen Bruno, Purworejo, Jawa Tengah mengisi Ramadhan dengan mengikuti Pelatihan Leadership, di desa tersebut pada Ahad (21/7).
<>
Kegiatan yang diselengarakan KKN Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Karang Taruna Kemranggen ini mendatangkan ketua Karang Taruna sekaligus wakil ketua DPRD Purworejo, Angko Setiarso Widodo dan Ahmad Naufa Khoirul Faizun, mantan ketua PC IPNU Purworejo.
Naufa yang mengisi sesi pertama dengan materi kepemimpinan, menegaskan bahwa seorang pemimpin itu harus memiliki visi, cita-cita dan target demi kemajuan anggota, komunitas atau rakyatnya.
“Pemimpin harus tahu kemana organisasi atau rakyatnya mau dibawa kemana. Ia juga mesti punya visi, impian, target yang jelas dan realisasi yang nyata. Selain itu, ia juga harus memiliki inovasi dan kreatifitas untuk dapat berakselerasi, tidak normatif dan monoton,” ungkap Naufa.
Naufa juga menjelaskan, bahwa ada tiga parameter pemimpin dalam membuat kebijakan yaitu keadilan (al-adalah), kesetaraan (al-musawah) dan kemaslahatan (al-mashlahah). Selain itu, kebijakan yang dibuat seorang pemimpin, pemerintah atau imam harus berorientasi pada kemashlahatan umat atau umum.
Mengutip teolog Islam Imam Ghazali, Naufa menjelaskan bahwa yang dimaksud kemaslahatan umum dalam fiqh itu adalah lima prinsip dasar dalam Islam (ad-dharuuruyyah al-khamsah) yaitu, hak beragama atau memilih agamanya; hak memperoleh kehidupan yang layak; hak berpikir (hak intelektual); hak bereproduksi, dan ; hak kepemilikan harta.
“Kelima prinsip dasar ini di dalam fiqh benar-benar harus diperjuangkan, bahkan jika dalam perjuangan mempertahankan hak atau lima prinsip dasar tersebut seseorang meninggal maka ia layak disebut mati syahid,” jelasnya.
Dalam sesi kedua, Angko yang mengisi materi kekarangtarunaan berharap agar Karang Taruna mampu memunculkan potensi yang ada pada pemuda dan potensi desa.
“Karang Taruna harus menjadi motor perubahan di desa. Di desa Kemranggen ini saya melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan, seperti wisata alam yang masih asri, off road, merpati balap dan keseniannya,” ungkap Angko.
Menurut Jhon Wesly Bangun selaku ketua panitia dari KKN UGM, kegiatan ini digelar untuk melatih soft skill pemuda dan pemudi Karang Taruna desa Kemranggen yang merupakan bagian dari program KKN. Kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar ditengah suasana bulan puasa. Hadir dalam kesempatan tersebut beberapa tokoh masyarakat, ketua organisasi kemasyarakatan dan pemuda.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor: Sukabul Al-Barnawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
5
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua