Gresik, NU Online
Setelah selama satu bulan penuh berpuasa dan berjuang melawan hawa nafsu, Pelajar NU Wotan Gresik menyemarakkan hari kemenangan Idul Fitri 1434 H dengan menggelar Halal Bihalal yang dihadiri pelajar NU se-Kecamatan Panceng dan masyarakat sekitar di Madrasah Tarbiyatush Shibyan Wotan, Panceng, Gresik, Senin (12/8).
<>
KH Muwafiq dari Lamongan yang hadir sebagai penceramah menyampaikan, bahwa ibadah puasa merupakan sinergitas kebutuhan jasmani dan rohani. Menurutnya, hikmah berpuasa tidak hanya bermanfaat bagi jasmani semata, melainkan juga sangat berpengaruh bagi rohani manusia. Banyak hal-hal luar biasa dalam sejarah manusia yang berawal dari puasa. Oleh sebab itu, puasa juga dikenal di agama-agama lain sebagai ritual penguatan rohani penganut-penganutnya.
"Semua umat manusia mengenal ibadah puasa. Karenanya, sejarah dunia berawal dari ibadah puasa," terangnya.
Terlebih bagi kaum Islam tradisionalis, ibadah puasa memiliki hubungan relijius-historis yang erat dalam pendirian Nahdlatul Ulama. Konon, menurut KH Muwafiq, sebelum mendirikan NU, KH Hasyim Asy’ari berpuasa bertahun-tahun terlebih dulu.
"Sebelum mendirikan NU, KH Hasyim berpuasa terlebih dahulu, mendoakan NU dan kita semua, sampai jadilah NU seperti sekarang ini," tuturnya.
Ia pun kemudian bercerita, konon ada seorang bangsawan bernama Raden Bagus Harun yang berhasrat memiliki keturunan seorang ulama yang bisa menjadi raja. Raden Bagus Harun kemudian meninggalkan keraton dan tinggal di sebuah tempat di Madiun. Di sana, ia berpuasa dan bermunajat dengan sungguh-sungguh, memohon agar kelak diberi keturunan seorang ulama yang juga sekaligus seorang raja. Hingga kemudian, dari keturunannya, lahirlah KH Abdurahman Wahid, seorang ulama besar yang berhasil menjadi presiden Republik Indonesia.
"Jadi, sejarah puasa itu hebat-hebat," tegasnya
Selanjutnya, ia mengingatkan, setelah selama satu bulan berjuang melawan hawa nafsu, maka tibalah umat Islam merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1434 H sembari melakukan refleksi diri. Ia kemudian berpesan, sebagai bentuk refleksi di hari kemenangan, maka seharusnya warga NU lebih giat menjalankan ibadah sehari-hari dalam rangka menguatkan aqidah ahlussunah wal jamaah.
"Sekarang, banyak kelompok-kelompok baru yang ingin mengganggu keutuhan dan aqidah orang NU," tuturnya
Selain penguatan aqidah, ia juga berpesan agar selalu menjaga kerukunan dalam kehidupan beragama. Ia menambahkan, krisis perdamaian di negara-negara Timur Tengah sebagaimana yang terjadi saat ini merupakan karena kegagalan menjaga kerukunan dan mengelola perbedaan.
"Saat ini, NU sedang menjadi perhatian dunia karena keberhasilannya mengelola pluralitas di Indonesia. Kita pun berharap dan berdoa, semoga umat Islam lainnya bisa segera menyelesaikan masalah demi masalah dan bersatu kembali," serunya.
Acara Halal Bihalal tersebut mengangkat tema "Pray for Them" sebagai bentuk solidaritas terhadap umat Muslim di Timur Tengah yang saat ini dilanda peperangan. Selain ceramah agama, acara tersebut juga menyajikan penampilan teater, pembacaan puisi, dan hadrah yang menyiratkan pesan solidaritas terhadap saudara-saudara Muslim di Timur Tengah yang sedang dilanda krisis perdamaian.
Redaktur  : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Faiz
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua