Lamongan, NU Online
Pelajar NU Babat, Lamongan, Jawa Timur Sa'adatul Abadiyah, berhasil menerbitkan buku kumpulan puisinya yang diberi judul Selendang Merah. 50 puisi terbaiknya itu ia tulis sejak tahun lalu.
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Babat Aan Andri Ardiyansah mengungkapkan bahwa menjadi kader NU yang progresif harus didukung dengan karya yang nyata. Sebab, menurutnya, hasil olah pikir itu bisa bermanfaat bagi khalayak pembaca.
"Sebagai kader NU harus ambil peran, sebuah karya adalah senjata yang paling ampuh membawa perubahan yang lebih bermartabat," katanya di Kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Babat, Jumat (15/3).
Lebih lanjut, Aan mengatakan bahwa menulis merupakan kerja intelektual. Bila kader NU terus menerus menulis dan mempunyai keberanian dalam mempublikasikan karyannya, katanya, maka sesungguhnya dia menabung untuk dirinya dan kemajuan bangsa.
Penulis buku, Sa'ada mengatakan, kegemarannya pada sastra dan realitas sosial yang dihadapinya adalah jodoh yang melahirkan karyanya saat ini.
"Ide dasar penulisan buku itu fakta bahwa kesenangan penulis terhadap dunia sastra yang berjumpa dengan pelarian isi hati penulis terhadap dinamika sosial yang ada dalam lingkungannnya," katanya.
Sa'ada berharap perkembangan dunia sastra di Lamongan dapat berkembang lebih pesat ke depannya. "Ke depannya semoga buku ini jadi momentum kembalinya dunia sastra khususnya di kota daerah saya Lamongan yang hari ini belum diminati oleh generasi muda," ujar Ketua II PAC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU Babat tersebut. (Syakir NF/Muiz)