Daerah

Pegiat PMII di Pontianak Diingatkan Pentingnya Mengasah Intelektual 

Sel, 3 Desember 2019 | 13:30 WIB

Pegiat PMII di Pontianak Diingatkan Pentingnya Mengasah Intelektual 

Fungsionaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN Pontianak Cabang Pontianak Raya. (Foto: NU Online/Maulida)

Pontianak, NU Online
Berada di masa akhir kepengerusan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN Pontianak Cabang Pontianak Raya baru saja mengadakan Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) ke 4. Kegiatan ini serempak dilaksanakan oleh 4 Rayon yaitu Rayon Abu Hanifah, Rayon Syekh Mahfud Atirmasi, Rayon Syariah dan Rayon Az-Zarnuji. Acara berlangsung di aula Abdurrani IAIN Pontianak, Kalimantan barat pada Senin (2/12).
 
Pembukaan acara dikemas dengan bedah buku karya demisoner Ketua PMII IAIN Pontianak yaitu Muhammad Hasani Mubarok dan Ach Tijani selaku dosen IAIN Pontianak. Buku yang dibedah adalah Bela Islam, Bela Indonesia. Sedangkan narasumber yang hadir yakni Moh Fadhil.
 
Muhammad Hasani memaparkan bahwa dalam tema bedah buku memiliki pesan tersendiri yaitu mahasiswa hendaknya meningkatkan kesadaran intelektual terutama dalam hal membaca. 
 
"Orang yang sadar akan membaca, maka ia adalah orang yang berintelektual, namun tidak hanya sekedar membaca, membaca dan memahami. Dengan membaca menjadi khawatir terhadap permasalahn yang ada, sehingga bisa memikirkan solusi atas suatu permasalahan. Makanya intelektual dahulu banyak mencetuskan solusi dunia  karena khawatir terhadap permasalahan dan memikirkan masa depan,"  ungkapnya.
 
Sedang Moh Fadhil menjelaskan bahwa saat ini banyak anak muda terjebak dalam kotak media sosial, sehingga mulai melupakan tradisi membaca buku. Padahal belum tentu yang mereka konsumsi di mesia adalah hal positif yang dapat membangun intelektual.
 
"Dalam buku Bela Islam, Bela Indonesia ini dijelaskan bagaimana mengkonsumsi bacaan media yang baik," ungkapnya.
 
Musthofa selaku Ketua Pengurus Cabang PMII Pontianak Raya berharap dengan agenda bedah buku yang bertemakan 'Agama dalam Diskursus Intelektual dan Kehidupan Berbangsa' ini, para kader PMII sadar akan pentingnya bersikap intelektual. Terutama bagi para punggawa kepengurusan rayon terpilih.
 
Saat ini Saniati dipercaya sebagai Ketua Rayon Abu Hanifah, Mursyid selaku Ketua Rayon Fasya, Eva Salsabila sebagai Ketua Rayon Syekh Mahfud Attirmasi, dan Jamaluddin Rayon Azzarnuji. 
 
Keempat nakhoda baru rayon di ruang lingkup IAIN Pontianak tersebut diharapkan mampu menjadikan PMII lebih baik dengan kader kader yang berintelektual. 
 
 
Kontributor: Maulida
Editor: Ibnu Nawawi