Daerah

Peduli Pasien, PMII Bojonegoro Minta Segera Fungsikan RSUD Baru

NU Online  ·  Rabu, 15 Juni 2016 | 01:00 WIB

Bojonegoro, NU Online
Setelah menggelar aksi dan meninjau langsung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo di Jalan Veteran Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bojonegoro meminta RSUD bertaraf internasional tersebut segera difungsikan.

Sekitar 15 aktivis PMII melakukan audiensi dengan dr. H Haryono, Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo yang lama di Jalan dr Wahidin, Selasa (14/6).

Ketua PC PMII Kabupaten Bojonegoro Ahmad Syahid mengatakan, audensi ini dilakukan agar RSUD di Jalan Veteran segera difungsikan. Pasalnya, seringnya jumah pasien yang berlebihan (overload) di RSUD yang berada di Jalan Dr Wahidin, mengakibatkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan tidak tertangani secara maksimal.

"Untuk itu kita para aktivis selalu mendorong pihak terkait untuk segera memfungsikan RSUD tipe B yang berada di Jalan Veteran demi kemaslahatan masyarakat Bojonegoro," jelasnya.

Oleh karena itu PMII melakukan dialog dengan Direktur RSUD, sehingga mengetahui sejauh mana proses pengfungsian dan pemindahan RSUD Jalan Veteran. "Ternyata benar, bahwa pihak RSUD menyatakan bulan Juli tidak optimis sudah bisa dipindahkan," kata Syahid.

Haryono menyambut baik audiensi aktivis PMII. Pihaknya berterima kasih atas dukungan dan motivasi terhadap pihak rumah sakit untuk segera mengfungsikanya rumah sakit tipe B yang berada di Jalan Veteran itu.

"Ini bentuk kepedulian dari masyarakat sosial dan kami sebagai pelayan publik juga semaksimal mungkin melayani masyarakat. Kita mengapresiasi betul PMII," terangnya.

Ditambahkan, untuk mengfungsikan rumah sakit tipe B ini, tidak semudah memindahkan rumah karena membutuhkan proses yang memakan waktu yang panjang. "Untuk izin pendirian sudah terkantongi, tetapi untuk izin operasional belum didapatkan," imbuh Haryono.

Untuk itu upaya dan usaha sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit, tetapi pengkerjaannya dan sistem lelang ulang sampai hari ini belum selesai, karena ada problem di luar scenario pihak RSUD. "Sehingga waktu yang lama ini, mengakibatkan tidak mungkin rumah sakit tipe B dapat beroperasi bulan Juli," pungkasnya. (M. Yazid/Mahbib)