Jombang, NU Online
Mahasiswa Universitas KH Wahab Hasbullah (Unwaha) mengadakan seminar parenting dengan tema Pola Asuh Anak Usia Dini Era Digital bersama warga Desa Kebondalem, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.Â
Kegiatan yang diikuti ibu-ibu wali siswa dan masyarakat umum diadakan dalam rangka tahun ajaran baru Raudlatul Athfal (RA) Perwanida di desa setempat dengan menghadirkan psikolog Supirman Kuswinarno asal Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
Menurut Supirman, di era digital seperti sekarang banyak kegiatan yang terbantu menggunakan smartphone atau handphone. Pada awalnya handphone hanya untuk komunikasi. Namun semakin ke belakang handphone menjadi alat tak terpisahkan dari manusia, semua kegiatan manusia terhubung ke handphone.
Bahkan kini harganya pun banyak yang terjangkau dan tidak dipungkiri hampir jarang masyarakat yang tidak memiliki smartphone. Selain banyak manfaatnya, handphone juga punya sisi negatif. Terutama untuk anak-anak usia produktif.
"Anak-anak paling sensitif dan rentan akan pengaruh barang baru. Di masa pertumbuhan, mereka sangat cepat menyerap segala hal yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu orang tua haruslah pintar-pintar menjaga buah hati dari efek negatifnya smartphone. Apalagi ketika pengaruh ini telah berubah menjadi candu seperti maniak game," katanya, Selasa (7/8)
Ia menjelaskan, langkah pertama yang harus dilakukan orang tua untuk mengurangi anak kecanduan handphone adalah tidak sering membuka handphone di depan anak-anak. Cara kedua yaitu memberikan batasan waktu khusus untuk anak bermain handphone. Semisal sehari hanya diizinkan pegang handphone dua jam saja.
"Langkah ketiga yaitu memperbanyak waktu bersama keluarga. Seperti liburan ke pantai, jalan-jalan sore dan sarapan serta makan malam bareng keluarga. Dengan suasana penuh cinta, anak-anak akan merasa bahagia dan tak butuh hiburan baru dari handphone," sarannya.
Ia menyarankan kepada suami-istri untuk pandai-pandai mensiasati anak-anak yang tidak bisa lepas dari smartphone. Cara tersebut antara lain memberikan aplikasi yang bermanfaat seperti belajar baca-tulis arab, shalawat, sejarah Indonesia. Bisa juga aplikasi belajar matematika ringan dan kesehatan.
"Kalau anak yang tidak bisa dicegah lagi maka isikan handphone dengan aplikasi bermanfaat. Jangan hanya game saja. Dan harus diawasi terus," tambahnya.
Ketua panitia Aris Dwi Laksono mengatakan, kegiatan ini dihadiri peserta dari para wali murid dan warga setempat. Respon peserta juga sangat antusias hingga akhir acara, hal ini disebabkan karena narasumber yang banyak memberikan selingan lelucon dan materi yang mudah dipahami. (Syarief Abdurrahman/Muiz)