Daerah 1 ABAD NU

PCNU Sumenep Luncurkan Syair Kebangkitan Ulama Sambut 1 Abad NU

Sab, 4 Februari 2023 | 17:15 WIB

PCNU Sumenep Luncurkan Syair Kebangkitan Ulama Sambut 1 Abad NU

KH M Zainur Rahman Hammam Ali pencipta meluncurkan Syair 1 Abad NU. (Foto: NU Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online 
Menyambut 1 Abad NU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep melalui Lembaga Ta'lif wan-Nasyr (LTN) meluncurkan Syair 1 Abad NU. Syair ini dibawakah oleh Alvi Syahril Muttaqin dan ditayangkan melalui kanal Youtube TVNU Sumenep.


KH M Zainur Rahman Hammam Ali selaku pencipta syiir menjelaskan, syiir ini disusun sebagai ungkapan syukur menjadi bagian dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang pada 16 Rajab 1444 ini genap berusia 100 tahun. 


"Jadi, syair ini saya persembahkan untuk 1 Abad NU, untuk semua Nahdliyin dan bangsa Indonesia," ujarnya saat kepada NU Online, Jumat (3/2/2023).


Tak hanya itu, syiir ini disusun berdasarkan notasi bahr thawil, salah satu notasi dalam syiir Arab ber-wazan fu'uulun mafaa'iilun fu'uulun mafaa'ilu fu'uulun mafaa'iilun fu'uulun mafaa'iiluu.


Nilai edukatif

Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep mengungkapkan, selain mengungkap sekelumit sejarah awal berdirinya NU, syair ini mengandung penegasan bahwa NU tetap konsisten memperjuangkan dan melestarikan ajaran dan nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Dan bahwa NU punya andil besar dalam menjaga dan merawat Indonesia, mendukung terwujudnya perdamaian dunia.


"Nilai lain yang terkandung di dalamnya adalah memotivasi untuk terus berkhidmah lewat NU sebagai bagian dari wasilah menuju kebahagiaan dunia akhirat," terangnya.


Kiai Zainur mengutarakan, kesulitan utama dalam menyusun syair, terutama yang berbahasa Arab, adalah memilih kata yang pas dengan isi dan maksud hati, lalu menyelaraskannya dengan wazan notasi yang dipakai. Juga menjaga semaksimal mungkin agar susunan kata dan kalimat itu tidak melanggar kaidah-kaidah nahwu sharaf.


"Sebenarnya syiir ini sudah kami rampungkan setahun lalu, tepatnya malam Senin 13 Rajab 1434 H untuk menyambut Hari Lahir (Harlah) NU Ke-99. Lalu, untuk menyambut 1 Abad NU, kami menyempurnakannya dan penambahkan 5 bait lagi," ungkap Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan ini.


Dilanjutkan, proses ini selesai pada bulan Shafar 1444 lalu. Adapun terjemahnya, selesai tak sampai satu jam. Namun kemudian dihaturkan pada Kiai M Faizi untuk dikoreksi dan dirangkai menjadi untaian narasi indah.


"Jika dihitung sejak idenya muncul sampai finishing bisa berhari-hari, bahkan setiap pekan. Karena kami butuh kondisi psikis dan fisik yang stabil serta suasana kondusif untuk merangkai ide tersebut dan menuangkannya menjadi susunan kalimat," papar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muqri Karang Kapoh Prenduan ini.


Berikut syair 1 Abad NU beserta terjemahannya

لَكَ الحَمْدُ رَبِّى صَلِّ لِلْمُصْطَفٰى أحْمَدَ # وَسَلِّمْ كَذَا آلٌ وَصَحْبٌ لَهُمْ رِضْوَانْ
بِذَا الزَّيْنِ أُقْرِيْ كَامِلاً كُلَّ مَنْ زَهَا # بِجَمْعِيَّةِ الْـ NU- وِيَا دَائِمَ الْإِحْسَانْ
بِأَمْرِ الخَلِيْلِ البَنْكَلَانِيِّ شَيْخِنَا # أَتٰى الأَسْعَدُ الشَّمْسِيُّ يَوْمًا بِهِ الشَّيْئَانْ 
إِلَى الهَاشِمِ الجَاوِىْ لِتَأْسِيْسِ NU- نَا # تَقِى ASWAJA مَنْشُوْرَةً كَافَّةَ البُلْدَانْ
مَعَ العَبْدِ لِلْوَهَّابِ بِشْرِيِّنِا نجَلٰى # ضِيَاءٌ لَهُمْ تُبْنٰى لَها قُوَّةُ الْأََرْكَانْ
فَقَرْنًا عَصَاهُ السُبْحَةُ انْضَمَّتَا لَنَا # تَحُوْطَانِ ذِى انْدُوْنِيْسِيَا بَلْدَنَا رَيْعَانْ
وَمَعْ تِسْعَةٍ لَمَّاعَةٍ مِنْ كَوَاكِبَا # وَحَبْلٍ وَأَرْضٍ حُلْمِ رِضْوَانْ أُولُو العِرْفَانْ
حُرُوْفٌ لَهَا حُسْنٰى دَعَوْنَا بِكُلِّهَا # لِقَلْبٍ وَجِسْمٍ هِمَّةَ اليُمْنِ بِالتِّيْجَانْ
إِلٰهِى بِنُوْنِ النَّهْضَةِ النُّورُ نَيْلُنَا # وَبِالهَاهُدٰى الهَادِى لَهُ الحَوْزُ يَاحَنَّانْ
وَبِالضَّادِ ضَوْءٌ فِى قُلُوْبٍ قَدِ انْضَبَطْ # وَبِالْتَاتَمَامُ التَّوْبَةِ انْضَمَّ بِالْغُفْرَانْ
وَبِالْعَيْنِ عِلْمًا عِصْمَةً نَحْنُ نَعْتَنِى # وَبِاللَّامِ لُطْفٌ لِإخْوَةٍ فِيْكَ يَامَنَّانْ
وَبِالمِيْمِ مَنًّا مِنْحَةً كَانَ حَظُّنَا # وَبِالهمْزِ إِلْفٌ فِى أَمَانٍ مَدَا الأَزْمَانْ
فَهٰذَا رَجَانَا عَافِنَا وَارْضَ وَاهْدِنَا # بِـ -NU وَنَهْضِيِّيْنَ ثَبِّتْ لَنَا الإِيْمَانْ
عَنِى صَلِّ سَلِّمْ يَا إِلٰهِى عَلَى الْنَبِى # وَآلٍـ وَأَصْحَابٍ لَكَ الْحَمْدُ يَا رَحْمٰنْ

 
  1. Hanya bagi-Mu, (Ya Allah), segala pujian. Limpahkan shalawat dan salam untuk Al-Mushthafa insan pilihan, juga untuk keluarga dan para sahabat. Untuk mereka keridhaan
  2. Keindahan nan sempurna, kupersembahkan pada siapa pun yang beroleh cahaya berkat jamiyah NU, wahai Dzat yang Senantiasa Memberi Kebaikan
  3. Atas perintah amar Syaikhona Kholil Bangkalan, suatu hari, datanglah Kiai As'ad Syamsul Arifin seraya membawa dua benda amaran
  4. Pada Hadhratusy Syekh Muhammad Hasyim Asy'ari di Jombang, merestui pendirian NU kita, hingga ASWAJA terjaga, dan ke seluruh negeri ia tersebar 
  5. Bersama Kiai Abdul Wahab Hasbullah dan Kiai Bisyri Syansuri—merekalah bias menyala, hingga tonggak-tonggak perkasa untuk NU pun terpancang
  6. Seabad sudah, tongkat dan tasbih, dua pusaka Syaikhona menyatu untuk kita, memagari Indonesia dalam kejayaan
  7. Disertai gemerlap sembilan bintang, tali, dan jagad; (wujud) isyarat Kiai Ridlwan Abdullah—orang-orang yang  'arif bi-Llah—melalui rasian
  8. Huruf-huruf (untaian kata “نهضة العلماء”) yang penuh pesona, dengannya kami berdoa, untuk jiwa dan raga, dengan mahkota-mahkota, cita mulia tergapai
  9. Tuhanku, dengan nun (ن) dalam نهضة (العلماء), (semoga) nur-lah capaian kami; dan dengan hā' (هـ-nya), petunjuk Sang Maha Pemberi Hidayah (semoga) diperoleh, Wahai Dzat Yang Maha Belas Kasihan
  10. Dengan dhād (ض -nya, semoga) sinar dalam hati terikat kuat; dan dengan tā' (ة-nya), semoga kesempurnaan taubat diraih bersama ampunan
  11. Dengan 'ain (ع-nya), ilmu dan keterjagaan (semoga tetap) jadi perhatian kami; dan dengan lām (ل-nya), semoga Engkau anugerahi kami) kelemahlembutan pada sesaudara-karena-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Pemberi Santunan
  12. Dengan mīm (م-nya, semoga) anugerah dan karunia-(Mu) tetap menjadi bagian kami; dan dengan hamzah (ء-nya, semoga) kasih sayang dalam sentosa (melimpahi kami) sepanjang zaman
  13. Inilah harapan kami, (Ya Allah).  Sejahterakanlah, ridhai, dan limpahkan selalu petunjuk-(Mu) untuk kami semua, lewat berkat NU, juga untuk para Nahdliyin. Dan (mohon) teguhkanlah kami dalam keimanan
  14. Mohon limpahkan shalawat-salam-(Mu) dariku untuk Sang Nabi, juga keluarga dan para sahabatnya. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih, hanyalah bagi-Mu segala pujian.

Kontributor: Firdausi
Editor: Kendi Setiawan