Daerah

PCNU Semarang: Setiap Warga Negara Miliki Tugas yang Sama Jaga NKRI

Sen, 3 Agustus 2020 | 10:00 WIB

PCNU Semarang: Setiap Warga Negara Miliki Tugas yang Sama Jaga NKRI

Ketua PCNU Kota Semarang, Jateng KH Anasom (dua dari kiri) (Foto: NU Online/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Anasom mengatakan, sebagai bangsa yang tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), semua memiliki tugas yang sama menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.

 

"Semua warga negara Indonesia memiliki tugas yang sama untuk menjaga NKRI. Salah satunya melalui masjid, karena masjid adalah tempat berkumpulnya banyak orang sehingga tepat digunakan sebagai media transmisi nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan," tegasnya.

 

Hal itu disampaikan saat mengisi seminar dengan tema 'Masjid dan Transmisi Nasionalisme; Merawat Kemajemukan Menuju Kemandirian Umat' yang dihelat  Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah belum lama ini.

 

Kepada NU Online, Ahad (2/8) kiai yang juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang ini mengungkapkan, dalam catatan sejarah masjid justru menjadi pusat peradaban dalam membina masyarakat. 

 

 

“Masjid menjadi pusat peradaban umat Islam. Tidak hanya sekedar tempat ritual ibadah. Bahkan kalau diperhatikan lokasi masjid-masjid bersejarah di tingkat kabupaten/kota, provinsi ,dan nasional, desainnya terintegrasi dengan lokasi alun-alun atau tempat berkumpulnya banyak orang," jelasnya.

 

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa masjid menjadi sarana transmisi nilai-nilai agama termasuk juga wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada umat. 

 

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Semarang Prof H Syamsul Ma'arif mengatakan, masjid memiliki peran strategis dalam membina masyarakat, karena itu masjid diharapkan mengambil peran dalam transmisi 

 

"Peran masjid di era modern ini merawat kemajemukan menuju kemandirian Umat," ungkapnya.

 

Dikatakan, merawat kebhinekaan adalah tugas berat yang harus dikerjakan bersama-sama. Perbedaan itu hal wajar yang harus diterima sebagai kehendak Tuhan.

 

"Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal itu, sebagai Ketua FKPT Jawa Tengah, kami mengajak masyarakat supaya ikut mendamaikan saudaranya yang tengah konflik," ucapnya. 

 

Kegiatan seminar yang dilakukan secara online maupun offline, yakni sebanyak 47 orang perwakilan dari RW, kelurahan, dan tokoh masyarakat lingkungan Kecamatan Mijen, Kota Semarang untuk hadir mengikuti siaran secara bersama di aula kecamatan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

 

Kontributor: Ahmad Rifi Hidayat
Editor: Abdul Muiz