Muna, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara membebaskan warga NU di wilayah Kabupaten Muna untuk memilih salah satu pasangan capres dan cawapres pada pemilu 5 Juli mendatang. Meskipun, Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi dan H. Salahuddin Wahid maju sebagai cawapres.
Keputusan yang diambil melalui hasil rapat pengurus NU Kabupaten Muna ini bertujuan untuk menjaga netralitas organisasi NU sebagai organisasi sosial jamaah yang independen. Warga NU Kabupaten Muna bebas untuk memilih mana yang terbaik.
<>“Tapi dengan banyaknya kader NU yang menjadi tim sukses dari beberapa calon presiden ini, NU di kabupaten Muna tidak mau mengambil sikap untuk menentukan salah satu calon yang akan kita dukung,” tegas Sekretaris NU Kabupaten Muna Lapata Abduh.
Menanggapi adanya pernyataan salah seorang Kiai NU Jawa Timur yang mengharamkan presiden perempuan, Lapata Abduh mengatakan, tidak sependapat dengan pernyataan itu. Alasannya, ucapnya, hal itu merupakan persoalan khilafiah dan tidak sesuai hasil Munas Alim Ulama se Indonesia di Mataram Tahun 1997 yang lalu.
Namun, sergah Lapata Abduh, pendapatnya soal presiden perempuan tidak diartikan sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan Mega – Hasyim. Ia mengaku hanya ingin meluruskan persepsi umat Islam dan warga NU pada khususnya. (68h/cih)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua