Daerah

Panglima Sagoe GAM Peukan Bada Aceh Besar Ditangkap

NU Online  ·  Rabu, 26 November 2003 | 11:10 WIB

* GAM Culik Karyawan PT Arun

Banda Aceh, NU.Online
Pasukan elit kepolisian Gegana Polri, berhasil menangkap Musliadi alias Tgk. Mus (23) yang disebut-sebut sebagai Panglima Sagoe Peukan Bada, di areal tambak masyarakat di kawasan perbatasan Desa Lamlumpu (Aceh Besar) dengan Lamjameë, Kota Banda Aceh. Sementara itu, seorang karyawan PT Arun NGL, Ir Bambang Budi (45), dilaporkan diculik GAM di Aceh Utara.

<>

Panglima Sagoe itu ditangkap saat berada di salah satu gubuk di pinggiran Kota Banda Aceh pada Kamis (20/11) dan kini dalam proses pemeriksaan," kata Kepala Satgas Penerangan Operasi Penegakan Hukum Tegak Rencong-I, Kombes Polisi Sayed Hoesainy kepada Antara di Banda Aceh, Jumat kemarin.

Musliadi, merupakan tokoh pemberontak Hasan Tiro di Kabupaten Aceh Besar yang paling ditakuti. Bersama dengan tersangka, aparat kepolisian menyita barang bukti antara lain dua lembar bendera GSA, celana loreng, sebu, belasan butir amunisi AK-47 dan FN.

Penyergapan dan penangkapan terhadap tokoh Gerakan Separatis Aceh (GSA) wilayah Peukan Bada itu tidak ada perlawanan, namun tersangka mencoba melarikan diri," tambah Sayed. Ia menjelaskan belasan pasukan Gegana Polri yang dipimpin Iptu Anwar itu bergerak atas informasi masyarakat. "Masyarakat memang sudah merasa muak melihat tingkah laku tokoh GSA tersebut," ujar dia.

Diculik

Sementara itu, seorang karyawan PT Arun NGL, Ir Bambang Budi (45), dilaporkan hilang diculik kelompok bersenjata Gerakan Separatis Aceh (GSA) di Desa Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara.

Juru bicara Komando operasi (Koops) TNI, Letkol CAJ Ahmad Yani Basuki di Lhokseumawe, Jumat kemarin, menjelaskan bahwa penculikan terhadap karyawan perusahaan kilang gas di Aceh Utara oleh kelompok pemberontak Hasan Tiro itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (20/11).

Kelompok GSA bersenjata campuran itu juga membawa lari satu unit mobil milik korban. Aparat keamanan telah kita turunkan untuk mengejar kelompok penculik," ujarnya.

Motif penculikan karyawan PT Arun NGL itu adalah pemerasan. "Kelompok penculik telah meminta uang tebusan sebesar Rp 60 juta," kata juru bicara militer itu.

Pada bagian lain, Letkol Ahmad Yani Basuki, menjelaskan bahwa pada hari yang sama, pasukan TNI berhasil menemukan sepucuk senjata mesin laras panjang jenis RPG, yang dibuang kelompok pemberontak Hasan Tiro di dalam sungai di Kampung Perjut, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Aceh Timur.

Di Aceh Selatan pasukan TNI berhasil melumpuhkan seorang pemberontak GAM dalam insiden bersenjata di Kampung Jambo Papeun, Kecamatan Trumon. Pasukan TNI juga berhasil menyita sepucuk senjata api jenis M-16, dua magazen dan 150 butir amunisi.

Letkol Ahmad Yani menjelaskan, kontak senjata juga terjadi di Kampung Balee Musa, Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie, akibatnya dua pemberontak Hasan Tiro dilumpuhkan yakni Marzuki Usman (32) dan Usman (24).(Kd-Aceh/Muntadhar)