Daerah

Orbitkan Karya Santri, Lesbumi Kendal Terbitkan Buku

NU Online  ·  Selasa, 14 Agustus 2018 | 02:00 WIB

Orbitkan Karya Santri, Lesbumi Kendal Terbitkan Buku

Lesbumi Kendal terbitkan buku karya santri

Kendal, NU Online
Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Kabupaten Kendal sukses menerbitkan dua buah buku karya sejumlah penulis dan santri daerah, baru-baru ini. Upaya itu tidak hanya mencatatkan sejarah karena jadi yang pertama, tetapi juga penting untuk menggairahkan tradisi literasi di masyarakat nahdliyin.

Buku pertama berisi kumpulan esai yang dihimpun dalam judul “Ramadhan di Kampung Halaman”. Sementara buku kedua adalah kumpulan pantun karya Muhammad Mahzum, berjudul “Randu Alas”. 

Mahzum sendiri tercatat berstatus santri di Pondok Al-Itqon Patebon Kendal. Kedua karya intelektual tersebut belum lama ini diluncurkan Ketua PCNU Kendal, KH Muhammad Danial Royyan di Gedung NU Kendal.

Hal itu dibenarkan Ketua Lesbumi PCNU Kendal, Muslichin, Ahad (12/8). Menurutnya, penerbitan buku itu menjadi salah satu program kerja dari Lesbumi Kendal.

“Saat ini Lesbumi fokus pada tiga program, yakni penerbitan buku, pementasan seni, dan diskusi-diskusi seni budaya. Peluncuran buku tentunya jadi kebanggaan tersendiri bagi pengurus, dan tentu bagi para ulama NU di Kabupaten Kendal,” ungkapnya

Sebagaimana rilis yang diterima NU Online, Muslichin mengatakan, penerbitan yang digarap Lesbumi awalnya tidak disengaja, karena gagasannya tercetus spontan saat diskusi tentang Ramadhan dan Kampung Halaman. Saat itu, peserta diskusi berkeinginan mendokumentasi segala hal yang menjadi obrolan dalam diskusi sehingga lahir kesepakatan membukukannya.

“Untuk kumpulan pantun Randu Alas karya Muhammad Mahzum, kami bekerjasama dengan Komunitas Rumah Kita (KORUKI) Demak, salah satu komunitas yang serius menggerakkan literasi. Kebetulan, orangtua dari pemilik komunitas tersebut memiliki anak yang mondok di pesantren Al-Itqon, kebetulan yang melukis sampul buku pantun tersebut,” terangnya.

Muslichin akan terus komitmen di penerbitan karya, seperti buku kumpulan puisi, anekdot, cerita pendek, profil kiai, profil pesantren, dan beberapa penerbitan lain yang kiranya akan menjadi sumbangan dokumentasi sejarah tersendiri bagi khalayak. (Red: Muiz)