Daerah NGAJI RAMADHAN

Nuh dan Ibrahim Berperan Penting dalam Sejarah Kenabian

Sab, 27 Juli 2013 | 08:03 WIB

Kudus, NU Online
Dalam pengajian Jum’at kemarin, KH Sya’roni Ahmadi menerangkan lanjutkan ayat terakhir (26-29) surat al hadid Juz 27. Dalam ayat 29 ini, Allah menerangkan terutusnya Nabi Nuh dan Nabi Ibrahim dan keturunannya. Diterangkan, Nabi Nuh merupakan Adam kedua sementara Nabi Ibrahim disebut bapaknya para nabi. Semua nabi setelahnya merupakan keturunan Nabi Ibrahim dan pasti juga keturunan Nabi Nuh.
<>
Pada ayat selanjutnya, Mbah Sya’roni menerangkan status Nabi Isa sebagai putra Siti Maryam walau tanpa suami. Al-Qur’an menerangkan hal itu guna membantah keyakinan orang-orang Nasrani yang menganggap Nabi Isa adalah anaknya Allah.

“Meskipun Siti Maryam tidak punya suami tetapi bisa melahirkan Nabi Isa. Ini bisa terjadi karena Allah maha Kuasa,” terangnya.

Dijelaskan, Nabi Isa diberi sifat welas asih dan mendito (sifat rahib). Namun, umat Nasrani (pendeta) memahami sifat mendito dengan tidak mau menikah. Padahal Al-Qur’an menerangkan sifat mendito untuk menyepi beribadah mencari ridho Allah bukan malah tidak menikah.

Diakhir penjelasan ayat, Mbah Sya’roni menerangkan setiap umat Islam akan mendapat fadhal dari Allah berupa Nur di Padang Mahsyar kelak. Namun sebaliknya, Orang kafir tidak akan mendapatkan Nur karena tidak ada fadhal dari-Nya.

Pengajian Tafsir Al-Qur’an bersama KH Sya’roni sudah berlangsung sejak 3 Ramadhan dengan ribuan jamaah yang menghadirinya. Biasanya, setiap bulan Ramadhan pengajian berakhir sampai tanggal 27 Ramadhan. Tetapi pada bulan ini ditutup hingga hari kelima belas karena KH Sya’roni menunaikan ibadah umrah.

“Pengajian selama bulan Ramadhan kita tutup hari ini dan akan dilanjutkan Jum’at legi bulan Syawal besok. Karena saya beserta keluarga insyaallah akan menunaikan umrah,” kata KH Sya’roni melanjutkan menutup dengan do’a.

Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor :Qomarul Adib