Solo, NU Online
Kota Solo menjadi banyak sorotan masyarakat, ketika beberapa terduga teroris ditangkap di Kota Bengawan. Mirisnya beberapa dari mereka adalah kalangan yang aktif di masjid.<>
Hal tersebut yang menjadi keprihatinan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surakarta. Mereka mengundang para takmir masjid se-Solo untuk mendiskusikan tema Mencegah Penggunaan Masjid Sebagai Pusat Radikalisme.
“Kami sedih mendengar informasi, jika para terduga teroris dan pelaku aksi kekerasan berasal dari kalangan yang aktif di masjid,” terang Ketua Panitia Diskusi, Ahmad Fauzan, Rabu (24/7).
Dia menjelaskan, acara ini diadakan harapannya agar para takmir dan pengurus masjid bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa masjid merupakan rumah Allah yang semestinya diisi dengan kegiatan positif.
“Kami ingin luruskan pemahaman yang salah. Agar tidak terjadi kesalahpahaman pandangan. Tujuannya para pemuda tidak antipati terhadap masjid,” imbuhnya.
Memang saat ini muncul kekhawatiran dari beberapa orang tua kepada anaknya yang pergi ke masjid. alasan mereka karena takut jika anaknya diabwa oleh kaum radikal dan ikut aksi terorisme.
“Seolah-olah masjid digunakan untuk merencanakan aksi kekerasan. Padahal masjid itu tempat ibadah, bukan sarang terorisme,” tegasnya.
Acara yang berlangsung di Kantor PCNU Solo tersebut menghadirkan dua pembicara, yakni Muthoharun Jinan dan Anas Aizuddin. Ketua Banser Solo, Syamsul Arifin, mengatakan pihaknya ikut mendukung acara, dengan menyebarkan informasi diskusi tersebut kepada seluruh pemuda Ansor di Kota Solo.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua