Daerah

NU Pekalongan Salurkan Ribuan Nasi Bungkus ke Korban Terdampak Rob

NU Online  ·  Kamis, 24 Mei 2018 | 16:00 WIB

NU Pekalongan Salurkan Ribuan Nasi Bungkus ke Korban Terdampak Rob

Air rob masuk hingga ke dalam masjid Auliya, Pekalongan

Pekalongan, NU Online
Tidak ada angin dan tidak ada hujan, namun genangan air dimana-mana. Begitulah yang sedang dirasakan oleh warga masyarakat di Kota Pekalongan, khusunya di Kecamatan Pekalongan Utara dan Pekalongan barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. 

Karena harus berjibaku untuk bertahan hidup, di tengah tingginya air rob akibat cuaca ekstrim yang marendam ribuan rumah pemukiman warga.

Rahasia Allah SWT memanglah tidak ada yang dapat memastikan kapan dan di mana tersebut. Membuat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LBPINU) Kota Pekalongan, sejak Rabu malam (23/05/2018) membuka posko penanggulangan Bencana rob yang menyerang di sebagian wilayah kota Pekalongan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga masyarakat yang terkena bencana air rob.

Ketua LPBINU Kota Pekalongan, Ali Imron menjelaskan, LPBINU mencoba yang terbaik membantu warga yang terdampak roba sejak 3 hari terakhir dengan menyediakan ribuan nasi bungkus. 

"Sejak Kamis (24/05) sore sebanyak 2.000 bungkus makanan sudah diserahkan kepada warga masyarakat di beberapa daerah terendam rob. Seperti di Kelurahan Pabean dan PasirKramatKraton," ujar Imron.

Dikatakan, untuk menyediakan ribuan nasi bungkus, pihaknya dibantu kader-kader NU baik di banom dan lembaga untuk memasak makanan dan disalurkan kepada masyarakat.

Sementara itu bencana air sendiri, semakin meninggi sejak Rabu sore (23/05) kemarin sejak pukul 5 sore hingga tengah malam. Air yang masuk dan merendam pemukiman warga masyarakat sangat variatif, mulai ketinggian mencapai 70 centimeter atau lutut kaki orang dewasa. Juga setinggi 1 meter lebih. 

Dan kondisi demikian menyebabkan lebih dari 1 Kecamatan terendam banjir dan masyarakat muslim cukup kesulitan melakukan ibadah khususnya tarawih yang digelar di masjid atau mushalla yang teredam air rob. (Nafi/Muiz)