Daerah

NU Pekalongan Ajak PCNU Kuningan Bangun Sinergitas

Rab, 10 Juli 2019 | 13:00 WIB

NU Pekalongan Ajak PCNU Kuningan Bangun Sinergitas

Kunjungan PCNU Kabupaten Kuningan ke PCNU Kota Pekalongan

Pekalongan, NU Online
Persoalan dan problema organisasi dan jamaah NU hampir dipastikan setiap wilayah, cabang, MWC hingga ranting NU selalu ada. Namun demikian, kita selalu berusaha keras untuk meminimalisir, termasuk persoalan jamaah.
 
"Masih adanya oknum pengurus NU ikut organisasi untuk gagah-gagahan, bukan untuk ladang pengabdian dan membesarkan NU," ujar Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom saat menerima kunjungan PCNU Kabupaten Kuningan, Jawa Barat di Gedung Aswaja Pekalongan, Jalan Sriwijaya 2, Selasa (9/7).

Dikatakan, problem semacam ini hampir selalu ada di setiap cabang. Oleh karena itu dirinya mengajak PCNU Kabupaten Kuningan untuk membangun sinergitas, agar NU bisa berkembang dan bermanfaat untuk umat.

"Persoalan klasik yang dialami organisasi, yakni minimnya sumber dana untuk operasional organisasi. Jangankan berfikir untuk membangun fasilitas perkantoran yang representatif, untuk operasional dan realisasi sejumlah program masih ada yang kembang kempis," tandasnya.

Dijelaskan, NU Kota Pekalongan bisa seperti sekarang ini berdiri di atas lahan 6.000 meter persegi butuh perjuangan agak lama. Dimulai pada periode kepengurusan PCNU tahun 2002-2007 baru bisa berhasil pengadaan tanah, periode 2007-2012 mulai membangun gedung, tahun 2012-2017 tahap melengkapi berbagai fasilitas, dan tahun 2017 hingga sekarang baru bisa merasakan buah dari perjuangan dan kini masih terus berlanjut.

"Jadi tidak tiba-tiba memiliki sarana yang lengkap, butuh proses lebih dari 10 tahun, semua ya karena minimnya dana. Namun demikian, kami patut bersyukur pada akhirnya cita-cita dan keinginan yang kuat serta dukungan para ulama, kiai dan habaib di Kota Pekalongan, PCNU Kota Pekalongan memiliki gedung perkantoran yang cukup representatif di tengah kota," paparnya.

Problem lain lanjutnya, persoalan warga NU di kawasan pesisir yang sedang terkena musibah bencana air pasang laut (rob, red) hampir setiap sore di alami warga NU, ini butuh solusi karena tidak bisa selesai dengan diratapi apalagi didiamkan.

"Termasuk soal pendidikan di NU masih dipandang sebelah mata oleh warga NU sendiri. Ini tantangan NU untuk bisa menghadirkan pendidikan yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau oleh semua kalangan," tukas alumni Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Oleh karena itu, H Muhtarom mengajak kepada rombongan dari Kabupaten Kuningan, agar terus bergerak untuk persoalan jamiyah maupun jamaah, di samping NU mempunyai tugas utama yakni membela akidah ahlussunnah waljamah an-nahdliyah dan membela dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Pekerjaan-pekerjaan rumah kita sebagai pengurus masih cukup banyak, akan tetapi dua hal itu tidak boleh diabaikan yakni membela dan mempertahankan ajaran aswaja dan NKRI," pungkasnya. (Muiz)