Daerah

NU Peduli Banjir Lumajang Salurkan 230 Paket Sembako untuk Korban Banjir

Sen, 8 Maret 2021 | 11:30 WIB

NU Peduli Banjir Lumajang Salurkan 230 Paket Sembako untuk Korban Banjir

Para relawan (Banser) tengah mengangkut bantuan untuk diberikan kepada para korban banjir. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)

Lumajang, NU Online
Kendati banjir yang menerjang Lumajang, Jawa Timur sudah surut, dan air bah yang menggenangi perumahan penduduk juga telah tiada, namun masih menyisakan sejumlah persoalan. Sebab, genangan air tersebut  telah membuat sebagian besar isi rumah rumah rusak, tak bisa dipakai. Oleh karena itu, NU Peduli Banjir terus menggalang bantuan untuk dibagikan kepada korban banjir.


Seperti yang dilakukan Ahad (7/3), tim NU Peduli Banjir membagikan 230 paket sembako kepada warga di perumahan Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Bantuan dihimpun dari para donatur dan warga masyarakat. Menurut koordinator NU Peduli Banjir Lumajang, Rudy Hartono, perumahan Biting, termasuk lokasi yang cukup parah dihantam banjir, tapi sejauh ini belum tersentuh bantuan.


“Kami berinisiatif untuk membagikan bantuan kepada mereka. Di sejumlah titik yang lain, kami sudah bergerak dan membagikan bantuan,” ujarnya di sela-sela pembagian sembako di Perumahan Biting.


Menurut Rudy, bantuan tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban warga perumahan Biting yang terdampak banjir.  Katanya, meskipun tidak ada korban jiwa, namun air bah yang mengenangi perumahan Biting cukup menyusahkan penghuninya. Pasalnya, selain menyisakan lumpur yang cukup tebal, juga banyak perabotan rumah tangga yang rusak.


“Ya untuk sekian hari mereka tidak bekerja karena harus membersihkan rumahnya dulu,” tambahnya.


Banjir tersebut  terjadi Sabtu (27/2) setelah sungai Bondoyudo tak mampu menampung debit airnya sehingga meluap ke pemukiman warga. Air bah itu menerjang tiga desa di Kecamatan


Sukodono, Kabupaten Lumajang. Ketiganya adalah Desa Kutorenon, Selok Besuki, dan Desa Bondoyudo. Ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga di tiga desa tersebut mencapai  30 centimeter hingga 1 meter, bahkan di sejumlah titik di Desa Kutorenon, tinggi air  mencapai 2 meter.


“Desa Kutorenon memang yang terparah kena banjir,” ungkap Rudy yang juga Wakil Kepala Satuan Koordinator Cabang Banser Lumajang itu.


Oleh karenanya, PCNU Lumajang mendirikan Posko NU Peduli Banjir di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono. Dan sejauh ini, lanjut Rudy, Posko tersebut menjadi tempat menerima bantuan dan menyalurkannya kepada para korban banjir.


“Kami utamakan korban banjir yang belum menerima bantuan dari pemerintah, itu kami utamakan” jelasnya seraya menegaskan pihaknya masih akan melakukan penggalangan bantuan untuk para korban banjir.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin