Grobogan, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa dipisahkan. Bendera NU dan merah putih tetap bersanding sampai kapan pun. Menghina NU berarti menghina Indonesia. Begitu juga sebaliknya.
<>
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Grobogan saat memberikan sambutannya dalam peringatan Harlah Ke-88 NU di Terminal Angkudes, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (6/2).
āSejarah telah membuktikan perjuangan Mbah hasyim Asyari dalam membela NKRI, kita tidak diperbolehkan berlawanan arah dengan pemerintah, akan tetapi kita harus mendukung program-progam pemerintah yang memliki unsur kemaslahatanā katanya.
Ia menyatakan, dalam menghadapi pilpres 2014, NU boleh masuk ke partai manapun dan mengibarkan bendera partai apapun, namun NU harus menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan dalam menjaga NKRI.
Pada kesempatan itu, pemerintah kabupaten Grobogan, H Icek baskoro selaku Wakil Bupati dalam sambutannya menanggapi pernyataan yang dilontarkan Kiai Mat said.
āSebagaimana apa yang telah dikatakan Ketua PCNU, Kiai Mat said tadi, kami sangat tertegun bangga perihal prinsip warga Nahdliyin yang mendukung kinerja pemerintah. Jangan sampai bendera NU berpecah gara-gara perbedaan partaiā ujarnya.
āKami ingin, NU mengawal kebijakan pemerintah Kabupaten Grobogan dan mendukung program-progam yang telah dicanangkannya, agar ke depan lebih baik dan menjadi daerah yang yang diberi rahmat oleh Allah SWTā pungkasnya. (Asnawi Lathif/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
Cek Kesehatan Gratis Sekolah Mulai 4 Agustus 2025, Sasar 53 Juta Siswa di Seluruh Indonesia
Terkini
Lihat Semua