Daerah HARLAH NU

NU Melawi Tutup Kegiatan Harlah dengan Istighotsah

Kam, 4 Februari 2021 | 15:30 WIB

NU Melawi Tutup Kegiatan Harlah dengan Istighotsah

Kegiatan istighotsah PCNU Melawi, Kalbar (Foto: NU Online/Sukarno)

Melawi, NU Online

Tahun 2021, Nahdlatul Ulama (NU) peringati hari lahirnya ke-95 dalam suasana pandemi Covid-19. Musibah virus ini menyebabkan banyak tenaga kesehatan dan ulama yang meninggal dunia. Padahal, musibah yang tak tergantikan adalah meninggal orang alim atau ulama. 

 

Menyadari hal itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat  menutup peringatan Harlah NU dengan istighotsah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa, umumnya untuk umat Islam di seluruh dunia.

 

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa saat ini kita masih dalam suasana pandemi Covid-19 dan akhir-akhir ini juga negara kita sedang diuji dengan berbagai bencana alam," kata Ketua PCNU Melawi, H Aan Subakir kepada NU Online, Rabu (3/1).

 

Oleh karena itu, dirinya sengaja mengerahkan seluruh lembaga dan badan otonom (Banom) untuk mengikuti kegiatan tersebut, baik secara langsung di Graha Aswaja Kantor Sekretariat PCNU Melawi maupun dalam jaringan (Daring) secara online.

 

“Semoga pembacaan Istighotsah dan doa bersama ini diijabah oleh Allah SWT, sehingga pandemi dan bencana alam di negara kita ini segera berakhir," harapnya.

 

Dikatakan, NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia yang digagas oleh para ulama, kiai, dan habaib ternama dari seluruh Nusantara utamanya dari pulau Jawa. Oleh karena itu, menurutnya seorang Nahdliyyin harus percaya diri dengan ke-NU-annya.

 

"Jadi nahdliyyin harus sabar dan kuat mental, siap dibully, dicaci, dinyinyiri bahkan siap dicap ahli bid'ah," ucapnya

 

Sekretaris PCNU Kabupaten Melawi Shofiyullah mengatakan, semarak Harlah NU tahun 2021 terlaksana dengan baik berkat dukungan kuat dari semua lembaga dan banom. 

 

"Kami menggelar berbagai acara yakni Ruqyah Aswaja massal perdana, ziarah makam pahlawan, penggalangan donasi bencana alam, seminar publik, dan penyaluran paket sembako peduli anak yatim dan dhuafa dari Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) sebagai rentetan peringatan organisasi yang berikon KH Hasyim Asy'ari," jelasnya.

 

“Rangkaian kegiatan dan aksi sosial ini merupakan upaya dan ikhtiar PCNU Melawi untuk merefleksikan jatidiri NU yang bermanhaj Islam Ahlussunnah wa-Jamaah an-Nahdliyah di tengah masyarakat dan di tengah hingar-bingar politik identitas berbasis agama," imbuhnya.

 

Usia 95 tahun versi masehi, menurutnya akan menjadi titik balik kebangkitan NU. Karenanya, ia meminta seluruh komponen NU siap menjawab tantangan zaman dan harus mampu membuktikan ragam perbaikan organisasi di usia ke-100.

 

“NU akan tetap tegak dan semakin tegar mengawal NKRI dan menjaga Islam Ahlussunnah waljamaah serta tampil menjadi mercusuar dunia dalam memperjuangkan Islam yang membawa rahmat bagi alam semesta,” tutupnya.

 

Kontributor: Sukarno, Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz