Daerah

NU Kota Bengkulu Perkuat Budaya Kumpul Warga NU

Jum, 7 Februari 2020 | 06:30 WIB

NU Kota Bengkulu Perkuat Budaya Kumpul Warga NU

Lailatul Ijtima PCNU Bengkulu (Foto: NU Online/Ahmad Walid)

Bengkulu, NU Online
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bengkulu KH Syahruddin Shobri menilai budaya berkumpul warga NU dalam satu majelis untuk beribadah bersama seperti yasinan, tahlilan, istighotsah memiliki berbagai macam manfaat.
 
Selain sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah, majelis tersebut juga mampu menguatkan ikatan mental dan psikologis antar warga. Dengan kuatnya komunikasi yang terjalin maka akan terwujud pula kuat dan kokohnya persatuan. 
 
"Warga Kota Bengkulu dengan suku Lembak telah lama melakukan pengamalan amaliayah Nahdlatul Ulama dan terus dikembangkan dengan tradisi sarapal anam, barzanji, kenduri dan lain lain. Hari ini banyak orang yang tidak bertanggungjawab menyampaikan tradisi ini salah. Maka kita Nahdliyyin wajib membentengi budaya yang baik ini," katanya saat acara Lailatul Ijtima di Masjid Aswaja Padang Dedok Kota Bengkulu, Kamis (7/2) malam.
 
Sementara KH Suwarjin yang merupakan pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Bengkulu mengingatkan pentingnya melestarikan dakwah ala Ahlissunah wal Jamaah An-Nahdliyah. Hal ini penting karena dakwah yang dicontohkan Wali Songo ini sudah terbukti nyata membawa kedamaian di nusantara.
 
"Mari lestarikan dakwah ajaran Aswaja an Nahdliyyah dan kuatkan kembali peran NU di tengah masyarakat sesuai risalah Ahlussunah wal Jamaah yang disusun oleh KH Hasyim Asyari," ajaknya.
 
Penguatan-penguatan amaliah dan harakah seperti ini menjadi salah satu fokus program yang dilaksanakan PCNU Bengkulu. Hal ini diwujudkan dengan intensitas berkumpul rutin dan terjadwal seperti dalam kegiatan Lailatul Ijtima. Dalam kegiatan ini juga diadakan kajian-kajian untuk memperkuat keilmuan dan pemahaman tentang ajaran Ahlussunah wal Jamaah. 
 
Penguatan amaliah juga dilakuka dengan tawasul, doa, maulid, dan amaliah NU lainnya. Dengan intensitas pertemuan ini juga diharapkan NU semakin kuat dan warga NU tidak terpengaruh ideologi-ideologi transnasional yang saat ini terus menyebarkan pahamnya.
 
Kontributor: Ahmad Walid
Editor: Muhammad Faizin