Jombang, NU OnlineÂ
Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar turun ke bawah (turba) ke sejumlah Majelis Wakil Cabang (MWC) se-Jombang pada bulan Ramadhan ini.
Pada Rabu (22/6), tadi malam dilaksanakan di MWCNU Megaluh bertempat di Masjid Baiturrahman Glagaharum, Dukuharum, Megaluh yang dihadiri oleh Pengurus MWCNU Megaluh, 7 Pengurus Ranting NU, Pengurus Ansor NU, dan IPNU-IPPNU setempat.Â
Sementara untuk pemateri dalam kegiatan tersebut adalah KH Mujib Adnan, Wakil Rais Syuriyah PCNU menyampaikan materi amaliah Nahdliyah di Bulan Ramadhan. Dan H. Muslimin Abdilla, Sekretaris Umum menyampaikan tentang keorganisasian.Â
Lebih khusus Kiai Mujib begitu ia disapa menyampaikan tentang sholat tarawih yang dilakukan warga Nahdliyin. "Sholat tarawih yg dilakukan oleh NU adalah 20 rakaat dan 3 witir, sesuai ijtihad sahabat Umar bin Khattab RA," katanya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, "Rasulullah tidak pernah melakukan sholat taraweh, apalagi berjamaah, karena Rasulullah takut nantinya akan diwajibkan, dan tentu akan memberatkan Umat Islam. Sholat yang dilakukan Rasulullah saat Ramadhan adalah dalam rangka qiyamullail," imbuhnya.Â
Terkait keorganisasian, H. Muslimin Abdillah memaparkan materinya dengan membuka kalimat pertanyaan, apakah pengurus NU yg hadir ada yg tidak tahu tentang tujuan NU didirikan? Menurutnya, hal itu berkaitan dengan beberapa keluhan warga Nahdliyin yang selama ini ternyata ada Pengurus Ranting yang tidak tahu tentang tujuan/visi NU.
Menjawab keluhan tersebut, pria yg biasa dipanggil Cak Muslimin ini menguraikan tentang tujuan/visi, program dan penggerak Nahdlatul Ulama. "Visi/tujuan NU ada 2, menegakkan ajaran Aswaja Annahdliyah dan mewujudkan masyarakat yg sejahtera, mandiri dan adil," ujarnya.Â
Lebih lanjut dia menjelaskan tentang tujuan tersebut bahwa, organisasi Nahdlatul Ulama didirikan untuk melindungi dan menegakkan ajaran-ajaran atau amaliah yang selama dilakukan oleh mayoritas umat Islam Indonesia. "Ajaran-ajaran tersebut misalnya, tradisi baca sholawat, ziarag qubur, tahlilan dan lain sebagainya," lanjutnya.Â
Di samping itu, pendirian Nahdlatul Ulama juga untuk mewujudkan kemaslahatan hidup di dunia, sehingga bisa sejahtera, bisa mandiri dan hidup dalam keadilan sosial, ekonomi dan politik.
"Untuk mewujudkan itu semua selanjutnya disusun program NU, yang harus dijalankan. Nah, untuk menjalankan program tersebut dibutuhkab kader penggerak," tuturnya.
Dalam uraian pungkasnya, Cak Muslimin menekankan pentingnya penyusunan program bagi Ranting, sebagai struktur NU yang ada di tingkat desa. "Ranting harus punya program sosial, disamping program keagamaan. Tidak perlu muluk-muluk, sederhana saja, yang penting mampu dijalankan secara bersama-sama. Dari bersama-sama ini, Insya Allah persatuan atau solidaritas antar warga NU akan terus terjaga, dan akan bertambah kuat untuk mencapai tujuan NU, " pungkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)