Nobar “Kalam-Kalam Langit”, GP Ansor Makassar Siap “Kepung” Bioskop
NU Online · Selasa, 22 Maret 2016 | 19:01 WIB
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Makassar mengagendakan menonton bareng film "Kalam-Kalam Langit" yang akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 14 April 2016.
Ketua GP Ansor Makassar, Agus Salim Said, mengatakan telah mengkomunikasikan hal tersebut dengan seluruh pengurus dan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) GP Ansor Makassar. "Ratusan anggota Ansor dan Banser siap ‘mengepung’ bioskop di Makassar," kata Agus, Selasa, 22 Maret 2016.
Agus yang baru-baru ini sukses menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser Makassar, menuturkan nonton bareng itu juga merupakan instruksi dari Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU).
Tujuannya untuk mendukung program Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LESBUMI PBNU) dan Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (JQH PBNU), yang telah ikut bersama memproduksi film tersebut.
Menurut Agus, film tersebut diharapkan akan menguatkan semangat keislaman anggota GP Ansor Makassar, khususnya dalam menjalankan aqidah Ahlussunnah wal-Jamaah. Agus berharap tidak hanya Ansor tapi juga seluruh keluarga besar NU, seperti IPNU-IPPNU, Fatayat, Muslimat NU, dan warga Nadhliyin khususnya kaum muda ikut berpartisipasi menonton film "Kalam-Kalam Langit"
Sekadar diketahui, film "Kalam-Kalam Langit" merupakan sebuah film yang mengetengahkan drama dengan setting lokasi pesantren dan keindahan alam kota “seribu masjid”, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Film produksi Putar Film Production ini bercerita tentang mahabbah (cinta) seorang anak bernama Ja'far yang sejak kecil telah dididik membaca tilawah Al-Quran oleh ibunya yang mantan qariah. Namun, di luar dugaan, sang ayah justru menentang keras Ja'far mengikuti ajang lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) dengan alasan bahwa ajang tersebut hanya menjualbelikan ayat-ayat Allah saja.
Ja'far diperankan Dimas Seto. Dimas berharap film ini menjadi tontonan yang menarik dengan kehidupan para santri yang ikut di ajang Musabaqah Tilawatil Quran tingkat nasioal.
"Dalam film ini saya akan melantunkan ayat fabiayyi alaa 'iraabikumaa tukadzdzibaann (maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan) dalam surah Ar-Rahman yang disebut berulang-ulang, menjadi ikhtibar manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan teguran dan peringatan, kedua adalah manusia senantia kufur nikmat, dan terakhir adalah melalui surah ini Allah Subhanahu wa Ta'ala hendak memancing manusia agar berpikir tentang segala nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia," papar Dimas. (Ahsan Almaswajah/Abdullah Alawi)
Nobar “Kalam-Kalam Langit”, GP Ansor Makassar Siap “Kepung” Bioskop
Makassar, NU Online
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Makassar mengagendakan menonton bareng film "Kalam-Kalam Langit" yang akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 14 April 2016.
Ketua GP Ansor Makassar, Agus Salim Said, mengatakan telah mengkomunikasikan hal tersebut dengan seluruh pengurus dan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) GP Ansor Makassar. "Ratusan anggota Ansor dan Banser siap ‘mengepung’ bioskop di Makassar," kata Agus, Selasa, 22 Maret 2016.
Agus yang baru-baru ini sukses menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser Makassar, menuturkan nonton bareng itu juga merupakan instruksi dari Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU).
Tujuannya untuk mendukung program Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LESBUMI PBNU) dan Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (JQH PBNU), yang telah ikut bersama memproduksi film tersebut.
Menurut Agus, film tersebut diharapkan akan menguatkan semangat keislaman anggota GP Ansor Makassar, khususnya dalam menjalankan aqidah Ahlussunnah wal-Jamaah. Agus berharap tidak hanya Ansor tapi juga seluruh keluarga besar NU, seperti IPNU-IPPNU, Fatayat, Muslimat NU, dan warga Nadhliyin khususnya kaum muda ikut berpartisipasi menonton film "Kalam-Kalam Langit"
Sekadar diketahui, film "Kalam-Kalam Langit" merupakan sebuah film yang mengetengahkan drama dengan setting lokasi pesantren dan keindahan alam kota “seribu masjid”, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Film produksi Putar Film Production ini bercerita tentang mahabbah (cinta) seorang anak bernama Ja'far yang sejak kecil telah dididik membaca tilawah Al-Quran oleh ibunya yang mantan qariah. Namun, di luar dugaan, sang ayah justru menentang keras Ja'far mengikuti ajang lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) dengan alasan bahwa ajang tersebut hanya menjualbelikan ayat-ayat Allah saja.
Ja'far diperankan Dimas Seto. Dimas berharap film ini menjadi tontonan yang menarik dengan kehidupan para santri yang ikut di ajang Musabaqah Tilawatil Quran tingkat nasioal.
"Dalam film ini saya akan melantunkan ayat fabiayyi alaa 'iraabikumaa tukadzdzibaann (maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan) dalam surah Ar-Rahman yang disebut berulang-ulang, menjadi ikhtibar manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan teguran dan peringatan, kedua adalah manusia senantia kufur nikmat, dan terakhir adalah melalui surah ini Allah Subhanahu wa Ta'ala hendak memancing manusia agar berpikir tentang segala nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia," papar Dimas. (Ahsan Almaswajah/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua