Daerah

Ngemil, Cara Dakwah Takmir Masjid Besar Ash-Shirothol Mustaqim Jember

Kam, 10 Oktober 2019 | 11:30 WIB

Ngemil, Cara Dakwah Takmir Masjid Besar Ash-Shirothol Mustaqim Jember

Suasana acara Ngemil di halaman Masjid Besar Ash-Shirothol Mustaqim Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. (Foto: NU Online/ Fathor)

Jember, NU Online

Pengurus Takmir dan Remaja Masjid Besar Ash-Shirothol Mustaqim Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur punya cara unik untuk menarik para remaja agar menyukai masjid. Yaitu dengan menggelar Ngemil. Ngemil yang dimaksud adalah Ngaji Enjoy Milenial. Isinya adalah shalawatan, pengajian, ngopi dan makan bersama di halaman masjid tersebut. Tidak hanya itu, para jama’ah juga disediakan camilan gratis agar betah berlama-lama dan tidak bosan mengikuti kegiatan sampai selesai.

 

Menurut Ketua Panitia Ngemil, Heri Purnomo, kegiatan tersebut sengaja dikemas sangat santai agar mudah diterima oleh kaum muda. Selain itu, panitia juga tidak mempermasalahkan pakaian yang digunakan oleh jama’ah yang harus ‘sopan’ layaknya seperti pengajian biasa.

 

“Yang penting mereka bisa kumpul di masjid sambil mendengarkan siraman rohani,” ucapnya kepada NU Online.

 

Heri menambahkan, kegiatan Ngemil diinspirasi oleh keinginan untuk menyentuh para remaja yang selama ini jauh dari kegiatan keagamaan. Mereka umumnya tak punya kegiatan (pekerjan) yang pasti. Hari-harinya banyak diisi dengan yang mubazir.

 

"Ini bentuk media agar anak-anak muda tidak terlalu jauh dari jalan agama," lanjutnya.

 

Cara dakwah dengan model Ngemil ternyata cukup ampuh. Buktinya di Ngemil yang kedua itu ternyata jama’ah yang datang 100 orang lebih. Ada peningktan dari pelaksanaan Ngemil yang pertama. Dijelaskannya, Ngemil akan digelar setiap Rabu malam dengan mendatangkan muballigh yang bergantian.

 

“Acara lainnya tetap, tapi muballighnya kita datangkan bergantian,” jelasnya.

 

Ia merasa bahwa Ngemil cukup cocok dengan selera para remaja. Bahkan ke depannya masih akan dipikirkan mengenai apa bisa membetahkan remaja rela duduk berlama-lama di masjid atau halaman masjid.

 

"Kalau kita menggunakan model pengajian yang terlalu formal, kwahatir tidak ada yang mau datang. Makanya, kita buat sangat santai dan cocok sekali untuk kaum milenial," imbuhnya.

 

Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Besar Ash-Shirothol Mustaqim Kecamatan Rambipuji, Hasan Affandi, dalam sambutannya berharap agar par jama’ah dapat mengajak teman-temannya yang lain, tidak peduli latar belakangnya, apakah dia pemabuk, tukang judi dan lain sebagainya. Yang penting mau datang ke masjid. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada nonton bareng.

 

“Bisa kita agendakan nonton sepak bola bareng, tapi setelah mengaji. Kalau perlu, masjid ini kita akan lengkapi dengan wifi gratis agar anak muda dapat kerasan di masjid," terangnya.

 

Seorang jama’ah berinisial Ts, mengaku senang mengikuti Ngemil karena bisa ikut pengajian dan dapat menambah teman.

 

"Gembira sekali rasanya, karena dapat ngaji dan dapat makan gratis. apalagi pilihan lagunya sangat cocok untuk anak muda," tutur mantan bromocorah itu.

 

Pewarta: Aryudi AR

Editor: Ibnu Nawawi