Daerah

Nasib Ribuan Guru Agama di Kota Bekasi Memprihatinkan

NU Online  ·  Rabu, 18 Juli 2007 | 12:32 WIB

Bekasi, NU Online
Nasib ribuan guru Agama dengan status honor murni di Kota Bekasi memprihatinkan, karena hanya mendapat honor sebesar Rp100.000 per bulan plus uang kesejahteraan yang tidak seberapa jumlahnya.

Dengan honor sebesar itu ditambah uang kesejahteraan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, kata Aang Setiawan (45), guru Agama di TPA Assyfa, saat dialog interaktif dengan sejumlah calon Walikota Bekasi yang digelar Radio Dakta di Bekasi, Selasa.

Ia m<>eminta kepada figur yang terpilih menjadi Walikota Bekasi periode 2008-2013 mampu meningkatkan kesejahteraan dan memikirkan nasib ribuan guru honor bidang agama di Kota Bekasi.

Guru agama mempunyai tugas cukup berat antara lain, mendidik para siswa menjadi generasi penerus yang berakhlak mulia, tetapi masalah kesejahteraan kurang diperhatikan Pemkot Bekasi.

"Saya mengimbau dan mengharapkan bila salah satu dari figur yang hadir dalam dialog interaktif ini terpilih menjadi Walikota Bekasi komitmen memikirkan nasib dua ribu guru agama," ujar dia.

Menanggapi keluhan itu, calon Walikota Bekasi yang diusung Partai Golkar meski belum dideklarasikan, Rahmat Effendi mengatakan, bila terpilih menjadi walikota secara bertahap akan memperbaiki nasib guru agama.

APBD 2007 Kota Bekasi yang mencapai sekitar Rp1,2 triliun mengalokasikan anggaran untuk pendidikan baru 13 persen atau sekitar Rp130 miliar belum mencukupi untuk menyejahterakan guru.

Karena dana itu juga dialokasikan untuk perbaikan gedung sekolah dan melengkapi sarana pendidikan, sehingga ke depan perlu peningkatan anggaran pendidikan hingga 20 persen dari APBD.

"Saya sependapat dengan Aang Setiawan bahwa nasib guru agama berstatus honor harus diperjuangkan dan perbaikan kesejahteraan harus direalisasikan secara bertahap," ujar Rahmat Effendi.

Dalam dialog interaktif itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bekasi, Awing Asmawi yang diusung partainya menjadi calon walikota Bekasi mengatakan, tidak dapat dipungkiri bahwa peranan guru dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan sangat besar.

Peradaban suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas pendidikan dan peranserta guru, dengan demikian pendidik memegang kunci penting dalam memajukan bangsa dan negara.

"Kalau saya dipercaya dan mendapat amanah dari rakyat menjadi Walikota Bekasi akan memikirkan dan memperbaiki nasib guru agama dan lainnya secara bertahap dan terprogram," ujar dia.

Menyinggung masalah pendidikan, ia mengatakan, bila kelak terpilih menjadi Walikota Bekasi akan membangun sekolah mulai tingkat SD hingga SMA di setiap kecamatan Kota Bekasi.

Keberadaan sekolah di setiap kecamatan akan memudahkan siswa dan meringankan beban orangtua, karena biaya transportasi menuju sekolah tidak besar.

Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur juga harus segera dilakukan, karena bila ruas jalan dalam kondisi layak, maka diharapkan dapat menarik investor untuk menanamkan usahanya di Kota Bekasi.

Jika banyak investor yang membuka usaha di Kota Bekasi dengan menyerap sebagian tenaga kerja lokal, maka ke depan tingkat pengangguran di wilayah ini dapat diminimalisir, kata dia. (ant/mad)