Daerah

Namimah Berakibat Destruktif, Pelakunya Laik Ditolak Masuk Surga

NU Online  ·  Sabtu, 1 Juni 2019 | 00:30 WIB

Jember, NU Online

Namimah merupakan satu dari 3 hal yang menyebabkan pelakunya ditolak masuk surga. Namimah adalah tindakan politik adu domba dengan cara menjajakan kata-kata sekaligus memutar balikkan fakta agar terjadi ‘perang’ antara dua kubu yang tengah dibidik.

“Ya itu kalau istilah sekarang mungkin semacam hoaks,” tukas Wakil Katib Syuriyah PCNU Jember, KH Badrus Shodiq saat memberikan tausiyah dalam acara Pembagian Zakat Mal PT Benih Citra Asia Bersama PC LAZISNU Jember  di Wirowongso, Kecamatan Ajung,  Jember, Kamis (30/5).

Menurut Kiai Badrus, pelaku namimah memang laik ditolak masuk surga alias diterima masuk neraka. Sebab, namimah bisa menimbulkan ‘ledakan’  kejadian yang cukup destruktif.  Dikatakannya,  cukup banyak bukti terjadinya pertumpahan darah akibat namimah.

“Intinya kalau kita ingin masuk surga, jaga mulut kita jangan sampai jadi tukang fitnah, tukang adu domba dan sebagainya,” terangnya.

Selain perbuatan namimah, lanjut Kiai Badrus, bakhil adalah sikap yang menyebabkan pelakunya ditolak masuk surga. Bakhil terkait dengan kondisi sosial. Pelakunya dinggap mengingkari ketentuan Allah bahwa harta hanyalah titipan-Nya semata.

“Lawannya bakhil adalah dermawan. Maka kalau ingin masuk surga, jadilah kita orang yang dermawan. Banyak bersedekah, berzakat dan sebagainya,” jelasnya.

Perkara berikutnya yang pelakunya ditolak masuk surga adalah durhaka kepada kedua orang tuanya, terutama ibu. Menurut Kiai Badrus, Allah sangat marah kepada hamba-Nya yang tidak menghormati kedua orng tuanya. Bahkan dalam sejumlah ayat, perintah taat kepada Allah dan rasul-Nya diikuti dengan perintah berbuat baik kepada kedua orang tuanya.

“Bagaimana kita bisa durhaka kepada orang tua kita. Ibu yang melahirkan kita, sulitnya bukan main, bahkan nyawa taruhannya. Sedangkan ayah adalah sosok pencari nafkah. Makan tidak makan kita, itu urusan ayah. Apapun dikerjakan ayah demi menafkahi kelurganya,” urai Kiai Badrus.

Ia menjelaskan bahwa Hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan 3 perkara  yang pelakunya ditolak masuk surga itu adalah bakhil, durhaka  kepada kedua orang tuanya, dan namimah.
”Jadi begitu urut-urutannya,” pungkasnya. (Aryudi AR).