Daerah

Nahdliyin Mimika Gelar Khataman Berharap Covid-19 Segera Sirna

Ahad, 3 Mei 2020 | 02:00 WIB

Nahdliyin Mimika Gelar Khataman Berharap Covid-19 Segera Sirna

H Kusni, salah seorang jamaah sedang khataman di tempat usahanya, warung makan (Foto: NU Online/istimewa)

Mimika, NU Online
Kepedulian warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin untuk membantu korban dampak wabah Corona dan berakhirnya wabah ini dilakukan di seluruh dunia. Istighotsah kubra online bersama PWNU Jatim dan doa bersama NU sedunia dan pertaubatan global juga dilaksanakan berikutnya. Hal itu sebagai bukti bahwa NU memiliki kepedulian agar musibah segera berakhir. 
 
Nahdliyin Mimika yang tergabung  dalam Jamaah Istighostsah An-Nahdliyah juga ikut berdoa dalam bentuk khataman jarak jauh. 
 
"Khataman model jarak jauh ini dikhususkan untuk tolak balak wabah Corona,” kata Ustadz Sugiarso, Sabtu (2/5). 
 
Ketua Jamaah Istighatsah An-Nahdliyah Mimikas tersebut mengemukakan bahwa sebelumnya jamaah sudah rutin mengadakan khataman pekanan bersama jarak jauh yang dihimpun dalam KPBJJ.
 
“Dan itu sudah kami lakukan jauh sebelum Corona datang hingga edisi 41," jelasnya.
 
Menurutnya, khataman diselenggarakan di rumah warga atau tidak berkumpul di satu tempat. Mereka membaca pada waktu sempatnya dengan cara bergilir juz dimulai tanggal 25 Maret.  
 
"Jika seseorang memulai dari juz 3, maka hari hari selanjutnya berlanjut ke juz berikutnya, yakni juz 4, 5, 6 dan seterusnya," ungkapnya.
 
Sebagai ikhtiar batin apalagi saat ini ada wabah dan bersamaan dengan Ramadhan, kegiatan ini mendapat sambutan positif dari jamaah. 
 
"Kesan saya adalah menambah kekhusyuan dalam ibadah, memohon dijauhkan dari balak wabah musibah Covid-19 dan diberi keselamatan dunia akhirat," kata H Moch Kusni, sesepuh NU dari Bojonegoro yang memiliki warung makanan di Timika.
 
Perasaan lain disampaikan salah seorang jamaah yakni Mama Maya. 
 
"Alhamdulillah dengan senang hati adanya kegiatan KPBJJ di rumah saja tidak mengurangi pahala, dan semoga menjadikan amalan  di yaumul kiyamah," kata aktivis Muslimat NU di Kampung Wonosari Jaya tersebut. 
 
Ibu energik ini selalu berusaha untuk menjadi yang pertama. 
 
"Saya bisa fokus membaca setiap ada kemauan, dan semangat sekali berharap menjadi pengkhatam pertama," akunya.
 
Khataman merupakan usaha lanjutan dari doa yang pernah dilakukan di Pesantren Darussalam Mimika  untuk keselamatan dari Corona
 
Menurut catatan Ustadz Sugiarso, khataman jarak jauh edisi tolak wabah ini mencapai 22 putaran atau giliran membaca juz. 
 
"Program kami nyatakan ditutup pada bulan puasa ini dan dilanjutkan dengan tradarus An-Nahdliyyah jarak jauh di rumah masing-masing," jelas Ketua Pengurus Pesantren Darussalam Mimika ini.
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR