Daerah

MWC NU Kramat Inventarisir Tanah Milik NU

NU Online  ·  Selasa, 20 Juli 2010 | 06:30 WIB

Tegal, NU Online
Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kramat Kabupaten Tegal akan berupaya menata atau menginventarisir tanah-tanah wakaf milik NU. Hal tersebut dilakukan agar ada kejelasan bukti kepemilikan melalui sertifikat.

”Intinya, hak-hak kepemilikan di bawah NU baik sarana, tanah dan lembaga-lembaga pendidikan di bawah Nahdlatul Ulama, harus jelas. Oleh karenanya, harus diinventarisir," demikian antara lain sambutan Ketua Tanfidziyah terpilih MWC NU Kramat KH Fatoni Soleh saat pelantikan di gedung BMT SM NU Kramat Ahad (18/7) lalu.<>

Selama ini, menurut dia, kekayaan NU masih terburai sehingga tidak jelas hak kepemilikannya. Dengan adanya langkah-langkah inventarisasi maka akan ada kejelasan dan memiliki kekuatan hukum. ”Apalagi, gerakan Islam transnasional makin gigih mencaplok aset-aset NU,” terangnya.

Pengurus yang dilantik tersebut adalah atas hasil konferensi MWC NU Kramat pada 25 April 2010 silam. Diantara mereka yang dilantik dan diambil sumpahnya, Kyai Ibrohim Nur sebagai Rois Syuriah, Drs Sohidin sebagai Katib. KH Fatoni Soleh sebagai Ketua Tanfidziah, H Ahmad Zubaidi SE sebagai Sekretaris Tanfidziah dan sejumlah pengurus lain.

Haji Fatoni lebih lanjut mengatakan, pengembangan pendidikan sebagai pusat pengembangan SDM bagi warga NU dan tempat penanaman Aqidah Ahlussunah Waljamaah akan terus dimotifasi. Langkahnya adalah dengan memfasilitasi Badan Pengelola Pendidikan Maarif NU, baik tingkat MI/SD, MTs maupun SMK, agar terus berkembang dan berkualitas.

"Sedangkan pengembangan Aswaja (Ahlussunah Waljamaah), akan terus dilakukan terutama bagi peserta didik. Karena penanaman Aqidah harus dilakukan sejak dini," tandasnya.

Program terdekat yang juga akan dilakukan dengan segera, lanjutnya, adalah memfasilitasi terbentuknya kepengurusan ranting NU di desa yang belum memiliki kepengurusan ranting. Selain itu juga memotifasi dan memfasilitasi pengembangan BMT SM NU Kramat, sebagai salah satu sumber pendapatan bagi MWC dan pemberdayaan ekonomi warga NU.

Terdekat, yang akan dilakukan usai pelantikan adalah mengadakan Rapat Kerja (Raker) untuk membahas teknis dalam pelaksanaan program mendatang. "Pasca pelantikan, kami akan melakukan konsolidasi ke dalam, membahas teknis pelaksanaan program kerja yang telah disahkan dalam konferensi.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelantikan, Ustadz Ahmad Suyanto, dalam sambutanya mengharapkan, setelah dilakukan pelantikan dan pengambilan sumpah, pengurus MWC sudah mulai bekerja melaksanakan program organisasi sesuai tupoksinya (Tugas Pokok dan Fungsi). " Pelantikan ini menandai pengurus mulai bekerja. Sehingga, program kerja dan proses pemberdayaan warga NU sudah mulai dilakukan," katanya.

Pengasuh Pondok Pesanteren Assalafiyah Luwungragi Brebes KH Subhan Makmun menyampaikan tausiyah pada pelantikan tersebut. Dia mengajak pengurus dan warga Nahdliyin untuk merapatkan barisan mengibarkan panji-panji NU. NU yang sudah besar harus diimbangi dengan kebesaran hati nurani dan pengetahuan ilmu dan teknologi.

Acara pelantikan dilakukan secara khidmat. Hadir dalam acara tersebut, Muspika kecamatan Kramat jajaran PC NU Kabupaten Tegal, Banom (Badan otonom) NU Kecamatan Kramat dan ranting NU se-Kecamatan Kramat. (was)