Daerah

MUI Lebak: Alokasikan Dana Pembinaan WTS

NU Online  Ā·  Jumat, 11 April 2008 | 10:30 WIB

Lebak, NU Online
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak memintaĀ  DPRD Lebak untuk mengalokasikan dana pembinaan ketrampilan bagi Wanita Tuna Susila (WTS) untuk mencegah peningkatan jumlah WTS.

"Karena itu, kami mendesak DPRD setempat agar segera mengalokasikan dana pembinaan bagi WTS.Juga perlu razia WTS di berbagai tempatĀ  untuk mengumpulkan mereka dan melatih mereka agar terampil," kata Ketua MUI Kabupaten Lebak, KH Satibi Hambali, Jumat.<>

Menurut dia, jika WTS tidak dibina serta diberi pelatihan ketrampilan kemungkinan populasinya semakin meningkat dan lebih parah lagi dapat merusak moral masyarakat.Ā  palagi, tambahnya, orangtua sangat resah atas maraknya WTS dan pola hidup dengan pergaulan bebas yang berpengaruh terhadap remaja.

Sebab, kata dia, saat ini WTS beroperasi bukan saja di tempat gelap di sekitar Terminal Sunankalijaga, stasiun KA Rangkasbitung, pantai Selatan Lebak dan tempat lainnyaĀ  yang dijadikan sebagai ajang transaksi, bahkan prostitusiĀ  sudah merambah ke perkampungan penduduk.

Oleh sebab itu, Satibi berharap DPRD Lebak mengalokasikan dana pelatihan ketrampilan, sehingga lambat laun akan menghilang peredaran WTS di Kabupaten Lebak. "Saya sering juga mendengar laporan dari masyarakat tentang banyak WTS yang beroperasi di Kabupaten Lebak," katanya menambahkan.

Selain itu, ujar dia, pihaknya mendesak aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten mengintensifkan razia WTS serta tempat-tempat penginapan gunaĀ  mengeliminir keberadaan mereka.

Sementara itu, Kepala Bidang Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial (Disnakersos), Kabupaten Lebak, Dadan, mengaku selama ini anggaran dana pembinaan ketrampilan untukĀ  WTS belum ada termasuk tahun 2008 ini.Ā  "Tahun 2007 lalu kami mengirim beberapa WTS untuk dibina ketrampilan melalui anggaran Provinsi Banten di Badan Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BPPS),"katanya.
Ā 
Ia menambahkan, pihaknya juga berharap tahun 2008 ini dapat dialokasikan danaĀ  untuk pembinaan pelatihan ketrampilan WTS.Ā  ā€œSaya kira jika mereka diberikan ketrampilan kemungkinan bisa menyadari bahwa pekerjaannya itu dilarang agama dan negara," katanya. (ant/suh)