Banyuwangi, NU Online
Pasca ditutupnya sejumlah lokaliosasi pekerja seks komersial (PSK), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi kemarin (17/11) melakukan “kunjungan” ke tempat-tempat tersebut untuk melakukan pembinaan bagi penghuninya.<>
MUI melakukan pembinaan di lima eks lokalisasi yang tersebar di lima kecamatan. Menurut Ketua II MUI Banyuwangi, Nurchozin, pembinaan tersebut harus dilakukan agar eks PSK, benar-benar bisa kembali ke jalan yang benar seteleh bersepakat untuk mengakhiri petualangannya menyusul penutupan lolalisasi prostusi tersebut.
“Mereka harus terus dipantau dan dibina agar mereka dapat menjalani kehidupan normal sebagaimana mestinya,” tukasnya.
Dalam kegiatan tersebut, MUI menurunkan dua tim untuk memaksimalkan pembinaan. Tim pertama melakukan pembinaan di eks lokalisasi Pakem, Kecamatan Banyuwangi, eks lokalisasi Blibis, Kecamatan Rogojampi dan eks lokalisasi Sumberloh, Kecamatan Singojuruh. Sedangkan tim kedua diterjunkan ke eks lokalisasi Gempolporong, Kecamatan Clurong dan eks lokalisasi Turian, Kecamatan Purwoharjo.
“Kami ingin memastikan bahwa mereka sudah benar-benar sadar dan tidak ada keinginan untuk kembali (jadi PSK lagi),” jelasnya.
Sebelumnya. MUI Kabupaten Banyuwangi juga melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk menekan angka kenekalan remaja. Dengan menurunkan 10 tim, MUI melakukan pembinaan di sekolah-sekolah yang rawan terjadi kenakalan remaja. (Aryudi A. Razaq/Anam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua