Daerah

Meski Jadi Orang Sukses, Alumni Hendaknya Tetap Ingat Pesantren

Sab, 20 Juli 2019 | 05:00 WIB

Meski Jadi Orang Sukses, Alumni Hendaknya Tetap Ingat Pesantren

KH Ali Wahdin (kanan) saat orientasi santri baru di Pesantren Al-Ibrahimy, Bangkalan.

Bangkalan, NU Online
Dengan tempaan yang demikian kuat selama berada di pesantren, banyak para alumni yang berkiprah di berbagai sektor. Mereka juga tetap memiliki keterpanggilan kepada pesantren yang telah menempa sehingga menjadi orang sukses. Demikianlah antara lain kelebihan para lulusan pesantren.

Penegasan ini disampaikan KH Ali Wahdin, selaku majelis keluarga Pondok Pesantren Al-Ibrahimy, Konang, Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu (20/7).

Hal tersebut disampaikannya pada kegiatan masa orientasi santri baru yang berlangsung sejak Rabu hingga Sabtu (17-20/7). Kegiatan dipusatkan di gelanggang olahraga yang diresmikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, H Imam Nahrawi beberapa waktu berselang.

“Saya apresiasi panitia yang telah bersusah payah mensukseskan acara ini,” katanya di hadapan ratusan  santri yang memadati lokasi kegiatan. 

KH Ali Wahdin mengemukakan bahwa gedung yang sekarang ditempati merupakan bukti ketersambutan ikatan antara santi yang telah menjadi alumni dengan pesantren.

“Gedung ini hasil dari bantuan alumni pesantren yakni H Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga RI,” ungkapnya.

Dirinya juga bersyukur karena meskipun ada alumni yang sudah menjadi pejabat, tapi tetap memikirkan pesantren yang telah menempanya sejak kecil. “Meskipun H Imam Nahrawi telah menjadi bejabat besar, tapi tidak melupakan identitas awalnya sebagai santri di pondok yang berada di pelosok Bangkalan ini,” ungkapnya.

Tahun ini, Pondok Pesantren Al Ibrahimy menerima ratusan santri baru. Mereka berasal dari sejumlah kota di Jawa Timur, juga warga sekitar. Lembaga pendidikan dan model pembelajaran khususnya kitab kuning menjadi daya tarik pesantren. 

Selama mengikuti orientasi, para santri baru mengikuti beberapa kegiatan. Materi pertama adalah berupa muatan lokal dari pihak pesantren dan majelis keluarga. Demikian pula ada juga materi yang disampaikan dari pihak pemerintah kabupaten dan kecamatan.

Selain diisi dengan materi tersebut, para santri juga diajak untuk berkeliling pesantren dan bertemu atau sowan kepada majelis keluarga. Kegiatan diakhiri dengan istighotsah serta ziarah ke makam para pendiri Pondok Pesantren Al-Ibrahimy. (Alifia Nazia M/Ibnu Nawawi)